REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) akan mengirimkan tim ahli untuk mengevaluasi dampak pembangunan di Teluk Ha Long, Vietnam. UNESCO mengkhawatirkan bahwa proyek-proyek pembangunan yang tidak terkendali dapat mengancam status Teluk Ha Long sebagai situs warisan dunia dan destinasi wisata unggulan.
Tahun ini menandai 30 tahun Teluk Ha Long dan Kepulauan Cat Ba di dekatnya masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Kawasan ini terkenal dengan lebih dari 1.600 pulau batu kapur yang memukau, tebing curam, gua-gua menawan, serta keanekaragaman hayati laut yang kaya, termasuk ikan, moluska, burung, dan terumbu karang.
Dilansir dari Reuters, UNESCO melalui Pusat Warisan Dunia menyampaikan bahwa proyek pembangunan yang dilakukan di sekitar kawasan pariwisata dan permukiman Kota Ha Long telah lama menimbulkan kekhawatiran. Proyek-proyek tersebut dianggap sering dilakukan tanpa penilaian dampak yang memadai terhadap lingkungan dan warisan alam.
“Jika ancaman terhadap integritas situs ditemukan, Komite Warisan Dunia dapat meminta langkah korektif untuk melindungi kawasan ini,” ujar UNESCO dalam pernyataannya, Jumat (20/12/2024).
Bahkan, jika risiko dianggap serius, status Teluk Ha Long sebagai situs warisan dunia dapat dicabut, yang akan memberikan dampak besar pada sektor pariwisata Vietnam. Tahun lalu, pariwisata menyumbang sekitar 8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam, menurut data resmi.
Nuno Ribeiro, dosen senior pariwisata di Universitas RMIT Vietnam, menyoroti bahaya pembangunan berlebihan di kawasan ini. Ia juga mengingatkan bahwa ancaman dari langkah korektif UNESCO tidak boleh dianggap enteng.
"Pembangunan yang tidak terkontrol mengancam keindahan alam yang unik, keanekaragaman hayati, dan keseimbangan ekologi Teluk Ha Long, yang menjadi alasan kawasan ini diakui sebagai situs warisan dunia," katanya.
Misi penilaian akan melibatkan para ahli dari UNESCO dan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Tim ini dijadwalkan mengunjungi Teluk Ha Long dalam beberapa bulan mendatang untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Kementerian Kebudayaan dan Luar Negeri Vietnam, serta otoritas provinsi yang bertanggung jawab atas Teluk Ha Long, belum memberikan komentar terkait langkah UNESCO ini.
Jika status warisan dunia Teluk Ha Long dicabut, Vietnam berisiko kehilangan salah satu magnet utama pariwisatanya. Teluk ini tidak hanya menarik jutaan wisatawan setiap tahun tetapi juga berkontribusi signifikan pada ekonomi lokal dan nasional.
UNESCO berharap langkah ini dapat mendorong pemerintah Vietnam untuk lebih serius dalam melindungi Teluk Ha Long sebagai salah satu keajaiban alam dunia.