REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) LPPM Nusa Tenggara Timur (NTT), Marselus Ahang mengakui, kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf di hadapan Danrem 161/Wira Sakti Brigjen Joao Xavier Baretto Nunes. Hal itu dilakukan karena Marselus telah menuduh adanya KKN pada seleksi calon Tamtama PK TNI AD Gelombang II Tahun 2025.
"Yang pertama setelah saya melihat hasil tes, secara langsung tadi sudah jelas bahwa proses seleksi dilaksanakan secara transparan," katanya di lapangan asrama Tentara Kuanino, Kota Kupang, Provinsi NTT, Kamis (3/7/2/2025).
Marselus diundang langsung oleh Brigjen Joao ke Kupang untuk melihat secara langsung proses tes tiga orang anak yang dinyatakan tidak lolos seleksi masuk TNI. Salah satu anak yang tak lolos tersebut adalah anak kandung Marselus sendiri.
Anaknya dinyatakan tidak lolos oleh panitia seleksi masuk TNI karena dinyatakan U4 fistula preakular dan L4 buta warna parsial. Marselus sejak pukul 06.00 WITA sudah berada di lapangan asrama tentara untuk menyaksikan anaknya tes lari, sit up, restok, dan juga tes mata.
Dia pun merasa malu karena hasil tes anaknya jauh dari yang diharapkan. Sehingga Marselus menyampaikan permohonan maaf kepada para panitia TNI AD. "Saya juga makan dari beras TNI, jadi saya minta maaf," ujar Marselus.
Brigjen Joao Nunes pada awalnya menyampaikan akan memproses hukum Marselus karena telah menyampaikan hal tidak benar kepada publik. Apalagi, Marselus sampai mengancam akan mengirim surat ke Presiden Prabowo dan juga ke Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk memecat Danrem.