Jumat 29 Nov 2024 10:14 WIB

Indonesia Tegaskan Komitmen Kerja Sama dengan Negara-negara Melanesia

Indonesia juga akan melanjutkan pemberian program pelatihan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir.
Foto: Alfian Choir
Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, PORT VILA -- Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan sebagai bagian dari keluarga besar Pasifik, Indonesia meyakini kawasan Melanesia memiliki potensi luar biasa untuk tumbuh menjadi wilayah yang lebih kuat dan sejahtera. Nasir juga menegaskan perhatian besar Presiden RI Prabowo Subianto terhadap penguatan kerja sama dengan negara-negara Melanesia.

"Fokus utama kita adalah membawa manfaat nyata bagi masyarakat di seluruh anggota MSG," kata Nasir saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Melanesian Spearhead Group (MSG) di Port Vila, Vanuatu, Kamis (28/11/2024).

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan untuk mewujudkan komitmen ini, Indonesia menetapkan tiga prioritas utama. Pertama, mendorong kerja sama pembangunan. Indonesia berkomitmen untuk membantu negara-negara anggota MSG menangani tantangan seperti dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut, yang menjadi perhatian utama kawasan MSG.

Selain itu, Indonesia juga akan melanjutkan pemberian program pelatihan di bidang-bidang yang berdampak besar terhadap masyarakat, misalnya di sektor perikanan, kesehatan masyarakat, penegakan hukum, dan pelatihan kejuruan. Indonesia pun melihat besarnya peluang perdagangan dengan negara-negara MSG, khususnya untuk produk unggulan seperti kakao, ikan, gula, dan air mineral.

Kedua, memperkuat ketahanan kawasan. Hal ini penting di tengah situasi global yang semakin menantang. Indonesia mengusulkan sinergi program MSG dengan Archipelagic and Island States Forum (AIS), misalnya untuk transisi energi, peningkatan kesiapsiagaan bencana; dan pengembangan ekonomi biru dengan memanfaatkan potensi besar sumber daya laut Pasifik.

Ketiga, menjadi jembatan bagi Kawasan Pasifik. Dalam hal ini, Indonesia menegaskan pentingnya menjaga semangat non-blok di tengah rivalitas geopolitik dunia, sebagaimana yang diserukan para pemimpin MSG melalui Deklarasi Efate. Indonesia juga melihat pentingnya penguatan kerja sama antara Asia Tenggara dan Pasifik sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, khususnya pada bidang infrastruktur, perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Nasir juga menekankan Indonesia tak hanya berhenti pada komitmen, tetapi juga mengimplementasikan program nyata. Sebagai contoh, kapal rumah sakit Angkatan Laut Indonesia baru-baru ini memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 335 warga Vanuatu, serta menyerahkan bantuan obat-obatan kepada pemerintah setempat, dan pelatihan keperawatan. Model kerja sama ini akan terus dikembangkan melalui sinergi dengan program serupa yang dimiliki oleh negara lain.

Sebagai negara dengan 11 juta penduduk Melanesia, Indonesia menjadi associate member MSG sejak tahun 2014. MSG sendiri merupakan organisasi sub-kawasan Melanesia yang berfokus pada kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, politik, dan keamanan.

Terakhir, Nasir mengajak seluruh anggota MSG untuk memastikan rencana dan program yang telah disusun dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. "Bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih sejahtera untuk generasi mendatang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement