REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris telah mengakui kekalahan atas pesaingnya dari Republik, Donald Trump.
Harris pun mengaku telah berbicara dengan presiden terpilih Donald Trump, dan akan bekerja dengannya untuk melakukan peralihan kekuasaan secara damai.
“Sekarang, saya tahu orang-orang sedang merasakan dan mengalami berbagai emosi saat ini. Saya paham, tapi kita harus menerima hasil pemilu ini,” kata Wapres.
“Sebelumnya hari ini, saya berbicara dengan presiden terpilih Trump dan mengucapkan selamat atas kemenangannya. Saya juga mengatakan kepadanya bahwa kami akan membantu dia dan timnya dalam transisi mereka dan bahwa kami akan terlibat dalam transfer kekuasaan secara damai.”
Pilpres AS ini merupakan sebuah kemenangan balik dari Trump setelah ia kalah dari Joe Biden pada tahun 2020.
Dalam pidato dihadapan para pendukungnya di Florida, Trump mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika Serikat yang telah melakukan sebuah pergerakan politik.
Ia pun berjanji akan berjuang untuk seluruh keluarga dan rakyat AS dengan seluruh raga ini. "Ini akan menjadi golden age buat rakyat amerika. Ini adalah kemenangan buat rakyat Amerika. Kita akan buat 'Amerika lebih baik lagi'," serunya, Rabu (5/11/2024).
Menurutnya ini adalah momen, bagi rakyat AS untuk mendapatkan dan mengontrol negara ini kembali. Trump berjanji akan memperluas lapangan pekerjaan, termasuk mengurangi pajak.
Trump berkomitmen untuk memperbaiki pendidikan dan membuat Amerika Serikat kuat kembali. "Kita akan buat negara ini lebih baik lagi dari yang pernah ada sebelumnya.
Hingga pukul 04.40 pagi, Donald Trump sudah meraih 294 elektoral melampaui 270 sebagai batas kemenangan.