REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sumatra Selatan memprakirakan fenomena La Nina di wilayah itu berakhir pada Januari 2025. La Nina merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi secara periodik di Samudra Pasifik.
Fenomena ini menyebabkan suhu permukaan laut di wilayah tersebut menjadi lebih dingin dari biasanya. "Kami memprakirakan fenomena La Nina di Sumsel akan berlangsung Oktober 2024 hingga Januari 2025," kata Koordinator Bidang data dan Informasi Stasiun Klimatologi Sumsel Nandang Pangaribowo di Palembang, Rabu (30/10/2024).
Ia menjelaskan fenomena La Nina pernah terjadi pada periode 2020-2022. Sedangkan, pada tahun 2023 Sumsel mengalami fenomena El Nino. "Namun, dengan adanya fenomena La Nina ini dapat sedikit meredam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel," jelasnya.
BMKG Sumsel juga memprakirakan musim hujan itu terjadi pada Oktober 2024 sampai dengan pertengahan bulan April 2025. "Untuk puncak musim hujan kami prediksi mulai November 2024 sampai dengan Januari 2025. Sedangkan, untuk wilayahnya itu dimulai dari Sumsel bagian barat dulu kemudian bagian tengah, dan baru kebagian timur," kata dia.
Untuk potensi daerah yang rawan bencana hidrometeorologi terhadap musim terjadi di Sumsel bagian barat. Sebab, untuk wilayah bagian itu merupakan daerah yang bertebing. "Seperti Kota Pagar Alam, Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), Muara Enim, OKU Selatan, Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas Utara, dan Pematang Abab Lematang Ilir (PALI), yang rawan bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau yang berada di wilayah rawan bencana tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan.