REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON -- Gerakan Palestina Hamas pada Senin (30/9) menyatakan bahwa Israel telah membunuh komandannya di Lebanon dalam serangan udara yang menghantam rumah sang pemimpin di kamp pengungsi El-Buss, Lebanon selatan.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyampaikan, “Kami berduka atas kesyahidan Fateh Sharif, komandan Hamas di Lebanon dan anggota kepemimpinan gerakan di luar negeri.”
Sharif, bersama istrinya Umayya Ibrahim Abdel Hamid, putranya Amin, dan putrinya Wafa, tewas dalam serangan udara pada Senin pagi, menurut pernyataan tersebut.
Sebelumnya, kantor berita resmi Lebanon melaporkan bahwa pesawat Israel menargetkan kamp El-Buss di dekat kota Tyre untuk pertama kalinya.
Sejak dimulainya perang Israel terhadap Gaza dan bentrokan dengan Hibullah sejak Oktober tahun lalu, militer Israel telah membunuh beberapa pejabat dan pejuang Hamas, termasuk anggota sayap militernya, Brigade Al-Qassam, di Lebanon.
Pembunuhan besar lainnya di Lebanon termasuk wakil ketua biro politik Hamas, Saleh al-Arouri, pada Januari, dan pemimpin Hizbullah, Fouad Shukr, pada Juli lalu.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan paling intensif dan luas terhadap Lebanon sejak bentrokan dengan Hizbullah dimulai hampir setahun yang lalu.
Serangan Israel yang terus berlangsung itu telah menewaskan sedikitnya 916 orang, termasuk wanita dan anak-anak, serta melukai 2.709 orang lainnya, menurut data dari otoritas Lebanon.
Kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas semakin meningkat setelah Israel membunuh beberapa pemimpin Hizbullah, terutama Sekretaris Jenderal kelompok tersebut, Hassan Nasrallah.
Nasrallah gugur dalam serangan udara pada Jumat malam, di mana Israel dilaporkan menjatuhkan 85 ton bom pada target di lingkungan Haret Hreik, benteng Hizbullah di Beirut selatan.