REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia International Book Fair (IIBF) ke-44 dengan tema "Celebrate Reading and Beyond!" secara resmi dibuka pada Rabu (25/9/2024). Pameran buku tahunan yang diselenggarakan di Hall Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, itu akan berlangsung selama lima hari hingga Ahad (29/9/2024).
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha mengatakan, kebiasaan membaca memiliki peran penting dalam kehidupan. Berdasarkan hasil sejumlah penelitian, membaca dapat membangun ikatan keluarga, meningkatkan empati, mendorong pertumbuhan otak, dan memperluas kosakata. Selain itu, kebiasaan membaca juga dapat membangun keterampilan komunikasi dan pengetahuan serta menumbuhkan kecintaan terhadap pembelajaran.
"Semuanya berkontribusi pada kesuksesan seseorang di masa depan," kata dia dalam pidatonya saat pembukaan IIBF, Rabu (25/9/2024).
Menurut dia, orang yang suka membaca cenderung memiliki kelebihan secara pribadi, profesional, dan sosial. Artinya, membaca dinilai tak hanya berkaitan dengan kesuksesan akademis dan ekonomi, tetapi juga berdampak terhadap perilaku seseorang.
Arys menambahkan, membaca buku juga bisa menjadi kegiatan relaksasi. Bahkan, membaca dipercaya lebih baik dalam menghilangkan stres dibandingkan minum secangkir kopi.
Sebagai pameran buku tertua di Indonesia, IIBF dinilai menjadi bagian yang terpisahkan dari dunia perbukuan di Indonesia dan kemajuan literasi Indonesia. “Namun, kinerja baca dan indeks literasi hanya akan tumbuh jika masyarakat tersebut juga memiliki akses terhadap bahan bacaan,” ujar dia.
Karena itu, ia berharap IIBF 2024 dapat memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan tingkat literasi. Selain itu, IIBF juga diharapkan berlangsung dalam atmosfer penuh kegembiraan dalam merayakan kecintaan masyarakat terhadap buku dan membaca.
Arys menambahkan, IIBF ke-44 juga diharapkan dapat menjadikan buku sebagai pusat dari jalinan berbagai karya kreatif lainnya di sekitarnya. Karena itu, terdapat berbagai program baru dalam IIBF ke-44, seperti Story Market.
Program itu disebut menjadi yang pertama dilakukan di Indonesia. Dalam program Story Market, penerbit, studio, platform konten web, serta para pemegang hak kekayaan intelektual, dapat bertemu dengan para buyer dari kalangan production house (PH), produser, penyedia layanan streaming (over-the-top/OTT), dan lain-lain.
Diketahui, akan terdapat tiga mata acara dalam program Story Market. Pertama adalah 'Pitching Book to Screen', yakni forum untuk mempresentasikan intellectual property (IP) kepada calon buyer seperti produser film, over the top (OTT), atau production house, akan diselenggarakan pada hari Kamis, 26 September 2024.
Kedua adalah 'Talkshow', yang menjadi ajang sharing session untuk memberi wawasan dan pengetahuan terkait dunia IP. Ketiga, adalah acara 'Networking', yakni ajang untuk memperluas relasi dan mencari peluang transaksi IP. "Mari kita rayakan membaca dan mari kita rayakan semua kreativitas di luar membaca," kata Arys.