Jumat 21 Nov 2025 13:53 WIB

Ketum IKAPI Terpilih Arys Hilman Ungkap Tantangan Dunia Penerbitan 

Minat baca masyarakat belum berkembang menjadi kebiasaan membaca.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fitriyan Zamzami
Pengunjung melihat instalasi buku saat Jakarta International Literary Festival di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Ahad (16/11/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung melihat instalasi buku saat Jakarta International Literary Festival di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Ahad (16/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-20 pada 19-21 November 2025 di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta. Di hari kedua, Arys Hilman Nugraha ditetapkan sebagai ketua umum terpilih periode 2025-2030. 

Munas yang diselenggarakan setiap satu kali dalam lima tahun ini diikuti oleh Pengurus Pusat, Dewan Pertimbangan Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, Anggota Biasa, dan Peninjau. Tercatat, sebanyak 190 anggota IKAPI dari seluruh Indonesia antusias mengikuti Munas IKAPI ke-20. 

Terpilihnya Arys sebagai ketua umum ini adalah untuk kedua kalinya. Pada pemilihan ketua umum Ikapi periode 2025-2030, para calon selain Arys Hilman Nugraha, adalah Sukartini atau akrab dikenal sebagai Kartini Nurdin, dan Wahyu Rinanto.

Kedua calon ini mengundurkan diri saat pemaparan visi dan misi sehingga Arys ditetapkan secara aklamasi oleh forum Munas. Usai kembali terpilih, Arys mengatakan Industri penerbitan nasional masih mengalami tantangan terkait rendahnya serapan buku. 

"Ini terjadi karena minat baca masyarakat kita belum berkembang menjadi kebiasaan membaca. Selain itu, akses masyarakat terhadap bahan bacaan masih rendah. Dengan kondisi demikian, upaya sebaik apa pun upaya membangun kualitas buku akan sia-sia dan buku-buku bagus hanya berujung di gudang-gudang penerbit," kata Arys pada Kamis (20/11/2025). 

photo
Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha (tengah) bersama peserta membawa poster saat kampanye literasi di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/9/2024). - (Republika/Thoudy Badai)

Tantangan lainnya, dijelaskan Arys adalah masalah pembajakan buku. Arys mengamati industri penerbitan telah menjadi korban pembajakan yang sangat masif, terutama melalui lokapasar (marketplace). 

Walau demikian, sejumlah platform sudah bersedia memuat langkah-langkah pencegahan dan bekerja sama dengan IKAPI untuk membersihan platform mereka dari penjualan buku bajakan. 

"Sayangnya platform Tiktok sekarang menjadi surga bagi penjualan buku bajakan dan kami sulit untuk berbicara dengan mereka dengan alasan bahwa hal-hal terkait dengan upaya tersebut tidak menjadi kewenangan kantor Indonesia," ujar Arys. 

Oleh karena itu, Arys mendorong pemerintah merespon masalah ini dengan bijaksana agar tak merugikan pemilik dan pemegang hak cipta. 

"Pemerintah harus berpihak pada pemilik dan pemegang hak cipta dengan membuat langkah tegas kepada platform pengedar buku bajakan," ujar Arys.

Arys Hilman yang lahir di Bandung itu dikenal sebagai wartawan senior yang memulai karier sebagai jurnalis di Harian Republika sejak menjadi mahasiswa di Jurusan Jurnalistik, Fikom Universitas Padjadjaran. Arys Hilman pernah menjabat sebagai Direktur pada Executive Committee International Publishers Association (2021-2022), Direktur PT Republika Media Mandiri, dan CEO PT Pustaka Abdi Bangsa (Republika Penerbit). Saat ini ia adalah Komisaris Utama di Terra Pustaka dan Ketua Umum Ikapi periode 2020-2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement