Sabtu 21 Sep 2024 11:19 WIB

Macron Ingatkan Netanyahu Bahwa Israel Dorong Kawasan ke dalam Perang

Macron menelepon langsung Netanyahu untuk mengingatkan mencegah peperangan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: AP Photo/Michel Euler
Presiden Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat (20/9/2024), memperingatkan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu bahwa Tel Aviv mendorong wilayah tersebut ke dalam perang regional, menurut media Israel. Menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, Macron berbicara dengan Netanyahu melalui sambungan telepon setelah serangan udara Israel di Lebanon selatan yang menewaskan 14 orang.

Surat kabar tersebut mengutip Macron yang mengatakan kepada Netanyahu bahwa "Israel mendorong wilayah tersebut ke dalam perang." Netanyahu mengatakan kepada Macron bahwa "daripada menekan Israel, sudah waktunya bagi Prancis untuk meningkatkan tekanan pada Hizbullah," menurut Yedioth Ahronoth.

Baca Juga

Surat kabar tersebut juga mengutip seorang pejabat Prancis, tanpa menyebutkan namanya, yang mengatakan Prancis yakin bahwa perkembangan terkini di Lebanon semakin meningkatkan kemungkinan terjadinya perang. Serangan udara Israel pada Jumat menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya di pinggiran Beirut selatan, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Tentara Israel mengeklaim telah menargetkan dan membunuh Ibrahim Aqil, seorang komandan militer tinggi Hizbullah. Pada Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024), serangkaian ledakan di Lebanon yang melibatkan perangkat komunikasi nirkabel, termasuk pager atau penyeranta serta radio komunikasi dua arah, sehingga menewaskan sedikitnya 37 orang.

Serangan mematikan itu terjadi di tengah meningkatnya perang lintas perbatasan dengan Israel sejak dimulainya perang Tel Aviv di Jalur Gaza. Hampir 41.300 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza akibat serangan Israel setelah serangan lintas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

 

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement