REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta mengaku tak pernah melakukan lobi-lobi untuk menjadi maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Ia mengeklaim diusung menjadi cagub karena memili rekam jejak yang baik dalam dunia politik.
Pernyataan itu disampaikan Pramono ketika ditanya sejumlah wartawan mengenai citra mengenai dirinya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2024). Menurut dia, citranya sebagai politisi tekah dibangun selama puluhan tahun.
"Saya pekerja keras, serius, sungguh-sungguh. Track record saya boleh dicek, 25 tahun bukan waktu yang pendek," kata dia, Selasa sore.
Menurut dia, rekam jejak itulah yang membuat citra mengenai dirinya sebagai figur terbangun. Apalagi, ia menilai, kontestasi Pilgub DKI Jakarta lebih lebih besar ke pertarungan di antara figur, bukan partai politik.
Karenanya, politisi PDIP itu tak gentar meski hanya didukung oleh dua partai di Pilgub DKI Jakarta. Sementara lawannya, Ridwan Kamil-Suswono, didukung oleh 14 partai politik.
Meski didukung hanya oleh PDIP dan Partai Hanura, Pramono mengaku tak pernah melakukan lobi-lobi untuk diusung jadi cagub DKI Jakarta. Keputusan untuk mengusungnya tak lain merupakan buah dari rekam jejaknya selama ini.
"Itulah yang menjadi track. Dan sekali lagi, untuk menjadi calon gubernur, saya enggak pernah melobi siapapun," kata Pramono.
Ketika ditanya mengenai pihak yang melakukan lobi-lobi untuk maju di Pilgub DKI Jakarta, ia tak mau menyebutkannya. "Ya, enggak tahu," ujar dia.