REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Komisi X DPR RI mendesak PSSI dan pemangku kepentingan terkait melakukan investigasi khusus mengenai insiden pemukulan wasit pada laga sepak bola putra Aceh melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) pada PON Aceh-Sumatra Utara 2024. Hal itu setelah terjadi pemukulan pemain ke wasit, yang dianggap berkinerja buruk dalam memimpin laga.
"Kami mendesak ada investigasi khusus terkait insiden pemukulan wasit dalam pertandingan sepak bola yang mempertemukan kesebelasan NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) dan Sulteng," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dalam keterangannya yang diterima di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), Senin.
Dia pun berharap, pihak yang terbukti melanggar aturan pertandingan itu dijatuhi sanksi tegas. Investigasi, kata Huda, juga penting dilakukan terkait kepemimpinan wasit di laga Aceh melawan Sulteng itu. "Investigasi ini tidak hanya seputar pemukulan oleh pemain Sulteng kepada wasit, tetapi juga bisa mengungkap fakta dan motif kenapa pemukulan sampai terjadi," ucap politikus PKB tersebut.
Menurut Huda, insiden tersebut menjadi bukti jika ekosistem sepak bola kita tidak sedang baik-baik saja. Bagi Huda, belum ada perbaikan signifikan terkait kualitas kompetisi termasuk kualitas pemain dan perangkat pertandingan.
"Kami berharap federasi serta stakeholder sepak bola segera berbenah. Percuma timnas kita melambung tinggi jika hal itu dibangun di atas fondasi yang keropos. Sebab, sudah pasti bangunan timnas kita akan mudah roboh jika sedikit saja terkena guncangan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua HQ Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 Suwarno telah mengatakan bahwa pengusutan wasit kontroversial pada laga tim sepak bola Aceh melawan Sulawesi Tengah akan dilakukan oleh PSSI.
"Khusus evaluasi wasit ini berada di PSSI. Mereka akan melakukan evaluasi dari berbagai pihak termasuk evaluasi dari kegiatan PON. Kembali lagi yang memilih wasit yaitu TD yang merupakan representasi dari PSSI," ujar Suwarno dalam konferensi pers, Ahad (15/9/2024).
Pertandingan perempat final yang mempertemukan tuan rumah Aceh menghadapi Sulteng di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Sabtu (14/9) malam WIB, diwarnai ketidakbecusan kepemimpinan wasit Eko Agus Sugih Harto. Eko dinilai mengambil sejumlah keputusan kontroversial dengan puncaknya saat memberikan dua tendangan penalti untuk tim Aceh beberapa menit sebelum laga usai.
Keputusan wasit direspons pemain Sulteng Muhammad Rizki dengan aksi pemukulan hingga wasit terkapar dan dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Wasit yang juga bertugas di Liga 3 Indonesia tersebut kini akan diusut melalui investigasi yang dilakukan oleh PSSI selaku federasi yang berwenang.