REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Jayapura membongkar ladang ganja seluas 600 meter persegi (m2) di wilayah perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) di Distrik Waris, Kabupaten Keerom. Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura, Adeltus Lolok mengatakan, pengungkapan itu merupakan hasil kerja sama dengan Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif 122/Tombak Sakti (TS) dan BNN Provinsi Papua.
"Kami tim mendapatkan informasi terkait keberadaan ladang ganja di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini sehingga Langsung melakukan pemeriksaan pada kawasan hutan, Distrik Waris, Kabupaten Keerom," kata Adeltus di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (16/9/2024).
Baca: Panglima TNI Gelar Bakso dan Tanam Pohon di Sentul
Menurut Adeltus, di ladang ganja tersebut ditemukan sekitar 145 batang tanaman ganja dengan tinggi mulai dari 30 sentimeter (cm) sampai tertinggi dua meter. "Dengan berat totalnya mencapai 50,25 kilogram," ujarnya.
Adeltus menjelaskan, barang bukti itu telah dibawa ke Pos Pengamanan Perbatasan Kalipay. Menurut dia, keberhasilan pengungkapan kasus itu merupakan wujud sinergi aparat dengan masyarakat. Pihaknya memberikan apresiasi kepada instansi yang terlibat dalam membantu memberantas peredaran narkotika di Provinsi Papua, khususnya Kota Jayapura.
Baca: Pangkoopsudnas Ikut Panen Raya di Lahan Lanud Atang Sendjaja
Sementara itu Komandan Yonif Tombak Sakti/TS 122, Letkol Inf Diki Apriyadi mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi atas capaian bersama menggagalkan penyebaran narkotika dalam masyarakat. "Kerja sama dan komitmen bersama ini yang akan terus ditingkatkan khususnya untuk memberantas narkotika," katanya.
Menurut Diki, pihaknya bersama tim akan selalu menjaga dan tingkatkan pengamanan khususnya pada wilayah perbatasan Papua dengan begitu dapat menyelamatkan generasi muda bangsa Indonesia. "Kini seluruh barang bukti langsung di serakan kepada BNN Propinsi Papua setelah dilakukan pencacahan," ujarnya.
Baca: TNI AL Bangun Kekuatan Kapal Selam Sampai Disegani di Kawasan
Ikuti Whatsapp Channel Republika