Senin 13 Oct 2025 12:22 WIB

Tragedi Al Khoziny tak Boleh Terulang, Pimpinan Komisi V Dukung Penataan Infrastruktur Pesantren

Negara harus hadir memastikan keamanan dan kenyamanan para santri.

Kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) ambruknya mushola pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025).
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) ambruknya mushola pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda, mendukung langkah pemerintah untuk melakukan penataan dan standarisasi infrastruktur bangunan pesantren di Indonesia. Hal ini menyusul tragedi runtuhnya masjid di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan lebih dari 60 santri.

“Kita tidak boleh lagi membiarkan pembangunan infrastruktur pesantren berlangsung tanpa standar kelayakan dan keselamatan yang memadai. Negara harus hadir memastikan keamanan dan kenyamanan para santri yang tinggal dalam jangka waktu lama di lingkungan pesantren,” ujar Huda di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Huda menilai, selama ini pembangunan infrastruktur pesantren cenderung diserahkan sepenuhnya kepada inisiatif masyarakat. Pemerintah, kata dia, belum memiliki mekanisme yang tegas dalam memastikan setiap pembangunan memenuhi persyaratan teknis dan keselamatan bangunan.

“Selama ini, banyak pesantren berdiri secara swadaya. Mereka mengandalkan kemampuan finansial pengasuh dan donasi masyarakat. Akibatnya, pembangunan dilakukan seadanya. Di sinilah negara harus hadir,” tegasnya.

Politisi PKB itu menambahkan, bagi pesantren yang telah lama berdiri dan terbukti memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan nasional, negara memiliki tanggung jawab moral untuk membantu penyediaan infrastruktur yang layak dan aman. “Pesantren adalah pilar pendidikan yang telah mencetak jutaan lulusan berkualitas. Karena itu, sudah selayaknya negara turun tangan memastikan lingkungan belajar mereka memenuhi standar keselamatan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Huda mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang menugaskan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk menata pembangunan infrastruktur pesantren di Tanah Air. Menurutnya, langkah tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperhatikan kualitas fasilitas pendidikan keagamaan di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement