Ahad 15 Sep 2024 16:07 WIB

Tempuh Jarak 2.000 Km dalam 15 Menit, Misil Balistik Houthi Hantam Israel Tengah

Misil balistik itu jatuh di kawasan Ben Shemen beberapa Km dekat bandara Ben Gurion.

Juru bicara Houthi, Yahya Sarea.
Foto:

Kelompok Houthi Yaman mengeklaim menggunakan misil balistik hipersonik baru dalam serangan Ahad pagi. Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan bahwa misil tersebut menempuh jarak 2.040 kilometer dan berhasil mengenai sasaran di mana sistem pertahanan udara Israel gagal mencegatnya.

“Rintangan geografis, agresi AS-UK, serta sistem spionase dan sistem pertahanan udara (Israel) tidak akan mencegah Yaman mendukung Palestina,” kata Yahya.

Misil yang dikenal di Yaman sebagai 'Tufan', adalah misil Ghadir Iran, yang adalah hasil pengembangan dari Shahab-3. Selama 25 tahun terakhir sistem intersep Arrow milik Israel dikembangkan untuk bisa mencegat Shahab-3.

Misil Tufan memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer, yang cukup menempuh jarak antara Yaman dan Israel. Misil itu biasanya dikirim dari tempat penyimpanan ke titik peluncuran menggunakan truk. Target ditentukan sebelum misil diluncurkan dan tidak bisa diubah setelah misil meluncur menuju target.

Dari utara Yaman, misil itu memerlukan hanya 12 hingga 15 menit untuk mencapai Israel tengah. Total berat misil antara 15-17 ton, sementara hulu ledaknya seberat 650 kilogram.

Beberapa sistem radar di Israel seharusnya bisa mendeteksi dan mencegat misil yang dikirim Houthi itu, termasuk radar Angkatan Laut Israel dan AS yang ditempatkan di Laut Merah; radar jarak-jauh X-band produksi Raytheon dan ditempatkan di gurun Negev yang dioperasikan pasukan AS; dan sistem radar Arrow.

Hingga tulisan ini dibuat, masih belum ada penjelasan dari militer Israel, mengapa radar-radar canggih itu gagal mendeteksi dan mengintersep misil balistik kiriman Houthi pada Ahad. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa, Houthi akan membayar harga yang besar atas serangannya.

"Pagi ini, Houthi melancarkan misil dari Yaman ke wilayah kita," ujar Netanyahu dalam rapat kabinet mingguan, kemarin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement