REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta Pramono Anung berjanji bakal mengembalikan petugas kebersihan yang biasa dipanggil pasukan oranye di Jakarta. Dia menilai,, untuk menjadi petugas kebersihan di tingkat kelurahan tersebut tidak memerlukan syarat ijazah pendidikan tinggi.
Dia akan mengembalikan warisan gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dihapus penerusnya itu. "Sekarang ini ada perubahan, pasokan oranye yang bersih-bersih, yang selama ini jadi andalannya Pak Ahok kita akan hidupkan kembali," kata Pramono dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (9/9/2024).
Pramono menjelaskan, ijazah SD sudah cukup menjadi syarat untuk pasukan oranye. Pasalnya, bagi dua, yang paling penting adalah bisa dan mau bekerja membersihkan Jakarta. "Kalau perlu SD saja cukup, yang penting bisa bekerja," ujar sekretaris kabinet (seskab) tersebit.
Pasukan oranye di Jakarta sudah ada sejak era 1960-an. Mereka terbagi dalam beberapa unit mulai dari menyapu jalan, petugas gerobak sampah, hingga sopir truk sampah.
Pada 2013, saat menjabat menjadi wakil gubernur Jakarta, Ahok meminta Biro Tata Pemerintahan untuk membentuk satuan petugas kebersihan yang berada wilayah pemukiman penduduk atau setiap kelurahan. Pada waktu itu, Biro Tata Pemerintahan diberikan rekomendasi warna seragam untuk petugas kebersihan.
Akhirnya seragam dan peralatan petugas kebersihan Jakarta diberikan warna oranye. Keberadaan PPSU alias pasukan oranye sempat dipertanyakan pada era gubernur Anies Rasyid Baswedan, lantaran jarang terlihat di lokasi-lokasi strategis.