Rabu 04 Sep 2024 12:28 WIB

Setelah Perseteruan Undip dan Kemenkes, Kini Giliran Ibu ARL Melapor ke Polisi

Ibu ARL mengadukan kasus anaknya yang diduga dirundung hingga akhirnya bunuh diri.

Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).
Foto:

 

BGS mengungkapkan, perundungan yang dialami ARL terjadi karena kurangnya komitmen dari para pemangku kepentingan dalam menyelesaikan persoalan. Menurut BGS, praktik perundungan di internal kampus sudah berlangsung selama puluhan tahun. 

 

Pekan lalu Tim Investigasi Kemenkes telah menyerahkan hasil penyelidikan sementara terkait kematian ARL ke Polda Jateng. Polda Jateng menyebut akan mendalami hasil temuan Tim Investigasi Kemenkes."Sudah kami sampaikan bukti-bukti ke Polda," ujar Inspektur Investigasi Kemenkes Valentinus Rudy Hartono saat ditemui awak media di Mapolda Jateng, Jumat (30/8/2024). 

 

Saat ditanya apakah bukti yang diserahkan ke Polda Jateng termasuk rekaman suara keluhan ARL kepada ayahnya, Rudy tak menjawab secara langsung. "Semua bukti kita dalami dan sudah kita sampaikan ke Polda," jawab Rudy. "Yang jelas kami upayakan semaksimal mungkin untuk mendapatkan data dan informasi (terkait kematian ARL), dan itu sudah kami dapatkan," tambah Rudy. 

 

Rekaman suara berisi keluhan ARL kepada ayahnya ketika melaksanakan PPDS Anestesia di RSUP Dr.Kariadi telah beredar di media sosial. Mantan kuasa hukum keluarga ARL, Susyanto, mengonfirmasi bahwa rekaman suara tersebut merupakan suara almarhumah.

 

Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengungkapkan, hasil temuan investigasi Kemenkes dan kepolisian bakal dianalisis. Artanto mengungkapkan sejauh ini sudah terdapat bukti-bukti yang dikumpulkan kepolisian, antara lain surat dan data atau informasi yang tersimpan di ponsel pribadi ARL. 

 

Awak media bertanya apakah Polda Jateng sudah menerima rekaman suara keluhan ARL kepada ayahnya, Artanto menyebut rekaman tersebut masih menjadi bahan penyelidikan. "Jadi tidak semua yang di media sosial itu menjadi suatu barang bukti yang sudah benar. Harus kita lakukan penyelidikan juga," kata Artanto. 

 

Awak media kemudian bertanya kepada Artanto apakah sejauh ini penyelidikan kepolisian menemukan indikasi adanya perundungan terhadap ARL. Sebab ARL diduga melakukan bunuh diri karena menghadapi perundungan dari para seniornya. 

 

Artanto menyebut isu perundungan menjadi salah satu pembahasan bersama Itjen Kemenkes dan Kemendikbudristek. "Isu perundungan tersebut dan hasil-hasil penyelidikan dari tim investigasi Kemenkes kita terima. Dan kita akan melakukan pendalaman dan kita akan mensinkronisasi yang ada di lapangan," ucapnya. (Kamran Dikarma)

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement