REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pegolf bintang, seperti juara bertahan Nitithorn Thippong asal Thailand, Gaganjeet Bhullar asal India, dan pegolf Filipina Miguel Tabuena akan meramaikan kompetisi golf prestisius Mandiri Indonesia Open 2024, yang digelar di Damai Indah Golf Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, 29 Agustus sampai 1 September.
Nitithorn pada tahun lalu menjadi juara saat ajang itu digelar di Lapangan Golf Pondok Indah, sehingga ia melakukan latihan khusus dengan bermain sembilan hole sebab baru pertama kali bermain di Damai Indah Golf PIK.
“Saya baru pertama kali main di sini (di PIK). Saya akan berusaha karena rasanya di back nine terasa sulit dan menantang. Jadi sangat tertantang untuk bisa mempertahankan gelar di sini,” kata Nitithorn pada konferensi pers di Jakarta.
“Saya akan terus mencoba saja agar dapat semakin barik setiap harinya dengan bersenang-senang dan menikmatinya. Dan targetnya adalah catatannya dapat semakin baik setiap harinya,” kata pegolf yang tahun lalu menjadi juara dengan torehan 18 under.
Sementara itu Gaganjeet sudah tidak asing dengan lapangan golf di PIK. Ia juga merupakan juara Indonesia Open pada 2013, 2016, dan 2022.
“Ini adalah pertama kali kembali (ke PIK) setelah 10 tahun…terakhir 2014. Ada perbedaan tapi dirasa lapangan ini sesuai dengan gaya bermain saya. Ada perbedaan rumput dan course dan penyesuaian yang harus dilakukan,” kata Gaganjeet.
“Semua pegolf memiliki rahasia masing-masing. Saya merasa ada faktor keberuntungan. Memang ini sebuah permainan terbuka untuk dapat berkembang lagi. Punya strategi masing masing. Maka strategi akan terus disesuaikan juga untuk turnamen di setiap tahunnya,” tambahnya.
Damai Indah Golf PIK sendiri kembali menjadi tuan rumah Indonesia Open, setelah terakhir kali menjadi panggung agenda yang sama pada sepuluh tahun silam. Setelah edisi 2014, turnamen Indonesia Open lebih sering digelar di Lapangan Golf Pondok Indah.
Indonesia Open 2024 menawarkan total hadiah senilai 500.000 dolar atau sekira Rp 8,15 milyar, dengan juara pertama berhak atas hadiah 90.000 dolar. Turnamen ini sudah mulai diselenggarakan sejak tahun 1974. Hingga sekarang baru satu pegolf Indonesia yang pernah menjadi juara, yaitu Kasiadi pada 1989.