Selasa 25 Nov 2025 14:32 WIB

Siklon FINA Muncul, Gelombang Tinggi Ancam Perairan RI

Kondisi gelombang ekstrem dapat mengancam keselamatan pelayaran.

Kapal feri tujuan ke Pulau Halmahera dengan latar awan gelap bersandar di Pelabuhan Ferry Bastiong, Ternate, Maluku Utara, Rabu (8/10/2025). Arus penyeberangan di pelabuhan tersebut terhambat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Maluku Utara sejak Selasa (7/10) pagi sehingga mengakibatkan penumpukan kendaraan karena waktu tempuh kapal ferry menjadi lebih lama hingga terhambatnya distribusi logistik ke daerah-daerah.
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Kapal feri tujuan ke Pulau Halmahera dengan latar awan gelap bersandar di Pelabuhan Ferry Bastiong, Ternate, Maluku Utara, Rabu (8/10/2025). Arus penyeberangan di pelabuhan tersebut terhambat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Maluku Utara sejak Selasa (7/10) pagi sehingga mengakibatkan penumpukan kendaraan karena waktu tempuh kapal ferry menjadi lebih lama hingga terhambatnya distribusi logistik ke daerah-daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi gelombang laut setinggi enam meter di sejumlah perairan Indonesia pada 25–28 November 2025. Peringatan ini dikeluarkan sebagai respons atas meningkatnya aktivitas sistem cuaca tropis yang memengaruhi kecepatan angin di wilayah maritim Indonesia.

Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan kondisi tersebut dipicu oleh Siklon Tropis FINA di Laut Timor serta dua bibit siklon lain di Selat Malaka dan Laut Filipina yang memperkuat pola tiupan angin.

Baca Juga

Di Indonesia bagian utara, angin bergerak dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 6–30 knot, sementara di bagian selatan bertiup dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 6–25 knot. “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian tengah,” kata Eko, Selasa (25/11/2025).

BMKG mencatat gelombang 1,25–2,5 meter berpeluang muncul di Selat Malaka bagian tengah, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia selatan Jawa, Laut Jawa bagian barat, Laut Sulawesi, dan Laut Arafuru bagian barat.

Gelombang 2,5–4 meter diperkirakan terjadi di Samudra Hindia barat Aceh dan Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, sedangkan gelombang sangat tinggi 4–6 meter diproyeksikan melanda Laut Natuna Utara.

Eko menegaskan bahwa kondisi gelombang ekstrem dapat mengancam keselamatan pelayaran, terutama kapal kecil dan kapal penumpang.

Ia meminta nelayan, operator kapal, dan pengguna moda laut lainnya menyesuaikan kegiatan operasional dengan informasi cuaca terbaru dari BMKG.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement