Selasa 20 Aug 2024 15:15 WIB

Presiden PKS Tegaskan Tetap Dukung RK Maju Pilgub Jakarta

Syaikhu menegaskan kembali PKS saat ini telah berada dalam Koalisi Indonesia Maju.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.
Foto: Dok Republika
Presiden DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) menegaskan sikap untuk mendukung gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 M Ridwan Kamil (RK) pada Pilgub DKI Jakarta 2024. PKS memastikan, tetap mendukung pasangan RK-Suswono.

"Jadi kita sudah mencabut SK terdahulu yang mengusung Anies Baswedan dan kemudian diganti dengan SK terbaru yaitu kepada Ridwan Kamil," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (20/8/2024).

Baca Juga

Syaikhu menegaskan kembali jika PKS saat ini telah berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal itu untuk memastikan PKS mendukung pasangan RK-Suswono.

Terkait persoalan dukungan sebelumnya terhadap Anies Rasyid Baswedan- Mohamad Sohibul Iman, secara otomatis telah gugur. Menurut Syaikhu, Anies tidak bisa memenuhi tambahan kekurangan empat kursi agar bisa mendaftar pada Pilgub Jakarta 2024.

"Dalam proses perjalanan waktu, karena kita kurang empat kursi kita belum mendapatkan partain lain untuk memberikan dukungan ke Anies Baswedan. Sehingga sampai 4 Agustus (2024) deadline kepada beliau tidak kunjung dapat, jadi sejak itulah kemudian kita mencabut SK dukungan kepada Anies Baswedan untuk mengalihkan kepada Ridwan Kamil," jelas Syaikhu.

Dia menjelaskan, hingga saat ini, PKS masih berkomitmen masuk dalam KIM sebagaimana kesepakatan yang sudah teken. "Keputusan yang diambil oleh PKS (masuk KMI) bukan hasil orang per orang, tetapi hasil keputusan majelis musyawarah. Dan saya sebagai Presiden PKS hanya melaksanakan saja," ucap Syaikhu.

Sebanyak 12 partai politik secara resmi menandatangani piagam dukungan untuk mengusung RK-Suswono maju Pilgub Jakarta 2024. Mereka adalah Partai Gerindra, Golkar, PKS, NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Garuda, Gelora, Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement