Selasa 13 Aug 2024 10:34 WIB

Nyinyiran Netizen Malaysia Soal Medali Olimpiade Indonesia, Ini Kata Pakar Olahraga

Indonesia butuh 13 sampai 16 medali emas untuk menembus peringkat lima Olimpiade.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Atlet Panjang tebing Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Foto: EPA-EFE/CHRISTOPHE PETIT TESSON
Atlet Panjang tebing Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olimpiade Paris 2024 yang digelar sejak 26 Juli lalu telah selesai pada 11 Agustus kemarin. Kontingen Indonesia yang berkekuatan 29 Atlet dari 12 cabang olahraga akhirnya meraih dua medali emas dan satu medali perunggu.

Dua medali emas dipersembahkan cabor angkat besi melalui lifternya Rizki Juniansyah dan panjat tebing via Veddriq Leonardo. Sementara satu perunggu diraih tangkis melalui tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Baca Juga

Dengan hasil tersebut, Indonesia menempati posisi 39, terbaik kedua di Asia Tenggara. Filipina dua tingkat di atas Indonesia dengan dua emas dan dua perunggu. Thailand sendiri yang meloloskan 51 atlet hanya bercokol di posisi 44, dengan satu emas, tiga perak dan dua perunggu.

Capaian tersebut ternyata mendapat nyiyiran dari tetangga berisik, Malaysia. Ramai di media sosial, dengan jumlah penduduk yang sangat besar yakni lebih dari 278 juta jiwa, Indonesia seharusnya bisa lebih banyak lagi membawa pulang medali.

Pakar Manajemen dan Prestasi Olahraga Djoko Pekik mengatakan, nyiyiran tersebut jangan terlalu diambil hati. Namun justru harus dijadikan motivasi untuk ke depannya lebih berprestasi lebih tinggi lagi.

Guru Besar FIKK UNY Yogyakarta ini menyatakan, pertama kita bersyukur lebih dulu dan bangga atas prestasi yang dicapai oleh kontingen Indonesia lewat panjat tebing, angkat besi dan bulu tangkis

"Ini menjadi momentum untuk pijakan lebih jauh lagi ke depan. Pembinaan kita agar road to olympic seperti yang dicanangkan di Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) agar meraih posisi lima Olimpiade pada 2044 itu bisa terwujud," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (13/8/2024).

Suara-suara yang nyinyir dan sebagainya, lanjutnya dapat menjadi bagian untuk menambah motivasi Indonesia untuk lebih sungguh-sungguh menciptakan atlet berprestasi level dunia. Ini dapat dicapai melalui pembinaan yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

Menurut Djoko, momentum angkat besi dan panjat tebing mendapat medali emas membuka mata kita bahwa tidak hanya bulu tangis saja yang bisa meraih medali emas di Olimpiade, melainkan juga cabor lain.

"Oleh sebab itu maka capaian ini harus membuka mata seluruh federasi cabor bahwa kalau kita kelola dengan sungguh-sungguh, pasti bisa mencapai prestasi level dunia," kata dia.

Menuju target itu, strategi...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement