Senin 05 Aug 2024 14:33 WIB

Marak Kasus Anak Gagal Ginjal di DKI Jakarta, Pj Heru: Sering Main Gadget

Mungkin gak olahraga, main gadget. Habis main gadget minum air manis kemasan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
 Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Bayu Adji P
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat sekitar 60 anak menjalani terapi gagal ginjal anak di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Angka itu kemungkinan bertambah karena data dari seluruh rumah sakit di Jakarta belum dikumpulkan.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kasus anak cuci darah akibat gagal ginjal di RSCM maupun RSUD wilayah DKI Jakarta bukan seluruhnya merupakan warga DKI Jakarta. Pasalnya, masyarakat yang berobat ke sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta bukan hanya warga Jakarta.

Baca Juga

"Jadi gini, kalau RSUD, RSCM, kan segala macem semua masyarakat yang sakit pasti diobati, termasuk RSUD itu kan semua yang KTP maupun non-KTP DKI itu berobat di sana," kata Heru saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).

Karena itu, Heru belum bisa memastikan sekitar 60 anak yang menjalani terapi gagal ginjal di RSCM benar-benar warga DKI Jakarta. Mengingat, RSCM merupakan rumah sakit nasional yang menerima pasien dari seluruh Indonesia. Namun, pihaknya akan mengumpulkan data anak di DKI Jakarta yang tengah menjalani terapi gagal ginjal.

"Kalau minta data yang ber-KTP DKI diabetes, tentu perlu waktu. Itu sebentar. Satu minggu ini bisa kita lihat. Nanti kalau sudah ada datanya, saya kasih," ujar kepala sekretaris presiden (kasetpres) tersebut.

Ihwal penyebab anak yang mengalami gagal ginjal, Heru menilai, banyak faktor yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah pola makan yang tidak baik, seperti sering mengonsumsi minuman kemasan manis dan kurang olahraga.

"Anak-anak yang sekarang menggunakan gadget, yang biasanya kalau kita, saya kan  setiap hari olahraga. Ini (anak-anak) mungkin gak olahraga, main gadget. Habis main gadget minum air manis kemasan. Enggak olahraga. Pola hidup," kata Heru.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menekankan pentingnya penerapan tata laksana hidup sehat sebagai kunci untuk menjaga kesehatan ginjal anak. Dia menyebutkan, pencegahan dapat dilakukan dengan tata laksana hidup yang baik dan sehat, seperti memberikan kebutuhan cairan yang cukup, menerapkan pola hidup sehat, serta konsumsi makanan lengkap dan bergizi seimbang.

"Adapun tanda-tanda gejala awal gagal ginjal pada anak meliputi penurunan nafsu makan yang disertai mual muntah, wajah tampak pucat dan bengkak, terlihat kelelahan, perubahan frekuensi buang air kecil, nafas berbau amonia, sesak nafas dan gagal tumbuh," ujar Ani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement