REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengatakan pada Ahad (4/7/2024) bahwa mereka telah menembakkan puluhan roket ke permukiman Beit Hillel di Israel utara. Serangan menyusul esklasi konflik di Timur Tengah di tengah kabar menjelang serangan besar Iran ke Israel.
"Perlawanan Islam [Hizbullah] memasukkan permukiman baru Beit Hillel dalam jadwal penembakannya dan menembakkan puluhan roket Katyusha ke sana untuk pertama kalinya," kata Hizbullah.
Dalam sebuah pernyataannya yang dikutip Sputnik, gerakan itu mengatakan penembakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan oleh tentara Israel terhadap permukiman di Lebanon selatan. Situasi konflik di perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat sejak dimulainya aksi militer Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Tentara Israel dan pejuang dari Hizbullah saling tembak setiap hari di daerah-daerah di sepanjang perbatasan. Menurut Kementerian Luar Negeri Lebanon, sekitar 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan karena serangan dari Israel.
Pihak Israel melaporkan bahwa sekitar 80.000 penduduk di wilayah utara yang mereka duduki mendapati situasi serupa.