Selasa 30 Jul 2024 17:52 WIB

Saksi PK Saka Tatal Ungkap Kejinya Penyiksaan Polisi, Pengunjung Sidang Sampai Menangis

Saksi Aldi menyebut ditangkap oleh Rudiana dan tiga orang rekan Rudiana.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon Saka Tatal menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/7/2024).
Foto:

Menurut Aldi, saat melakukan tindakan kekerasan, polisi menyuruh dia dan para terpidana lainnya untuk mengaku. ‘’Suruh ngaku. Wong saya gak tahu apa-apa, (saya) jawab gak tahu, gak tahu. (Berapa lama?) Sore ketemu sore. Saya terus bilang gak tahu,’’ ucap Aldi.

Aldi mengaku mengalami penyiksaan itu bersama para terpidana lainnya, termasuk kakaknya, Eka Sandi (terpidana) maupun Saka Tatal. Saat itu, kakaknya terus membelanya dengan mengatakan dia masih kecil dan tidak tahu apa-apa.

Akibat penyiksaan itu, lanjut Aldi, dia dan para terpidana lainnya bersimbah darah dan tak kuat jalan hingga harus ngesod saat masuk ke dalam ruang tahanan. Dia dan para terpidana juga dipaksa untuk meminum air kencing.

Farhat Abbas lantas memastikan lagi apakah tindakan penyiksaan yang diterima Aldi juga dialami oleh Saka Tatal. Dia membenarkannya. Tak hanya dirinya dan Saka Tatal, tindakan penyiksaan itu dialami oleh semua terpidana kasus Vina.

‘’Ya saya juga di situ pak. Saya juga sama di situ, disiksa, minum air kencing satu gelas, Saka satu gelas, semuanya satu gelas,’’ ungkap Aldi.

Aldi mengungkapkan, setelah 24 jam di kantor polisi, dia kemudian diperbolehkan pulang. Akibat penyiksaan itu, dia mengaku sakit parah selama satu bulan. Dia juga harus wajib lapor setiap Senin dan Kamis selama satu bulan.

‘’Keluar dari kantor polisi udah ngesod. Orang pada ngomong, itu maling. Saya bukan maling. Satu bulan baru saya bisa jalan, bisa makan,’’ tutur Aldi.

Tidak hanya Aldi, Farhat Abbas dan sejumlah kuasa hukum Saka Tatal lainnya juga turut menangis saat mendengar keterangan dari Aldi. Sejumlah pengunjung juga turut menyeka air mata mereka.

Aldi berharap, para terpidana yang kini masih mendekam di penjara bisa segera bebas. Dia yakin, mereka tidak bersalah dalam kasus kematian Vina dan Eky.

‘’Maunya semua pulang, itu nggak tahu apa-apa. Orang baik semuanya,’’ ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement