Di Sumatera Utara (Sumut), muncul gelombang protes yang disuarakan kalangan dokter lokal atas kehadiran tim medis Arab Saudi di RS Adam Malik, Medan. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menilai gelombang protes itu dilatarbelakangi kecemburuan profesi.
Syahril menerangkan, sebanyak 27 tenaga medis dari Arab Saudi yang dihadirkan oleh Kemenkes di RS Adam Malik mengemban misi untuk melakukan operasi jantung kompleks terhadap 30 anak warga Sumatera Utara secara gratis.
Kehadiran dokter asing asal Saudi di rumah sakit tersebut dalam rangka melakukan tindakan operasi jantung untuk anak, yang kali pertama dilakukan di Pulau Sumatera pada 25 Juni sampai 30 Juni 2024. Menurut Syahril, selama ini anak yang mengalami gangguan jantung kompleks di berbagai daerah selalu dirujuk ke Jakarta, sehingga memberatkan keluarga secara finansial.
"Ini dikarenakan memang dokter spesialisnya tidak tersedia di sana," kata Syahril.
Kemenkes menyesalkan terjadinya gelombang penolakan dokter terhadap program dokter asing di Indonesia yang sebelumnya telah mendapatkan publikasi luas, salah satunya di Arab Saudi. "Kami menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa, yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut," kata Syahril.