REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Warga di lokasi pengeroyokan FY (20 tahun) di Jalan Kemang Timur V di Mampang Prapatan, mengaku tak menemukan adanya jejak darah pada saat kejadian, Kamis (6/6/2024) siang.
Rahman (50) seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kematian FY di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel) itu, pun mengaku tak melihat adanya benda-benda tajam saat para tukang gojek dan petugas kebersihan jalanan menangkap ND (19), salah satu pelaku pengroyokan FY.
Rahman tinggal di sebuah rumah yang berada di samping Butik Batik Huza yang berada tak sampai 50 meter dari tempat perkelahian ND dengan FY. Namun, Rahman mengaku tak melihat langsung kejadian tersebut.
“Kejadiannya itu, siang hari, sekitar jam 12-an. Saya di luar rumah. Istri saya menelepon, ada ramai-ramai di depan (rumah). Saya pulang,” begitu kata Rahman saat ditemui di rumahnya, Jumat (7/6/2024).
Tiba di rumah, Rahman sudah melihat puluhan pengemudi gojek, warga, dan petugas piket penyapu jalanan yang sudah ramai di sekitar depan rumahnya itu. Saat itu, Rahman sudah melihat dua orang yang terbujur di tanah pinggiran aspal jalanan.
“Yang satu sudah nggak sadarkan diri. Yang satunya itu, mungkin itu pelakunya sudah diikat sama orang-orang,” begitu kata Rahman.
Melihat kejadian tersebut, Rahman pun turut serta membantu warga mengamankan seorang dengan tali. “Yang satunya itu (korban) kepalanya nyungsep ke got, dan sempat diangkat. Tetapi tidak ada darah. Di tanah juga nggak ada darah-darah,” begitu ujar Rahman.
Pun kata dia, saat mengamankan satu yang diduga pelaku, juga tak ditemukan adanya senjata. “Nggak ada senjata. Nggak ada sajam,” ujar Rahman.
Dari cerita tukang ojek yang sempat melihat kejadian, kata Rahman, ND dikatakan menendang bagian vital FY. “Itu katanya yang meninggal itu, ditendang sininya,” kata Rahman, sambil memegang alat vital.
FY seorang pelajar kejar-paket di PKBM-31 Kemang Timur ditemukan tewas, di Kemang Timur pada Kamis (6/5/2024) siang. Kejadian tersebut, diduga terkait dengan pengeroyokan. FY diketahui warga Jalan Guru Alip, Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, Jaksel.
Berdasarkan laporan kelurahan yang diterima Republika disebutkan, kesaksian dari seorang penyapu jalanan inisial M yang mendapatkan laporan dari tukang gojek tentang adanya perkelahian. “M bersama tukang gojek memanggil rekan-rekannya untuk melihat ke lokasi perkelahian, dan melihat korban sudah tergeletak di jalan,” begitu dalam laporan tersebut.
Dari laporan yang sama, seorang saksi inisial MS dan MA sempat memisahkan perkelahian tersebut. “Saksi M dan MA sempat memisahkan perkelahian dua orang laki-laki. Saksi melihat korban sudah berada di dalam got dengan posisi kepala di dalam got,” begitu menurut laporan tersebut.
Selanjutnya, saksi MS bersama saksi MA mengangkat korban di dari dalam got ke pinggir jalan. Dan saksi lainnya memegang satu orang yang melakukan pengeroyokan. “Satu pelaku dipegang oleh saksi MA, dan dua pelaku lainnya kabur berjalan,” begitu dari laporan tersebut.
Tak lama setelah peristiwa tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Mampang datang ke lokasi. Keterangan dari Polsek Mampang pada Jumat (7/6/2024), timnya sudah berhasil menahan ND sebagai pelaku.