Selasa 11 Nov 2025 14:53 WIB

Afrika Selatan Membangun Persatuan dan Ekonomi Bangsa Lewat Sport Tourism

Pariwisata olahraga di Afrika Selatan kini menjadi motor pembangunan ekonomi.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Kemeriahan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Foto: AP
Kemeriahan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Afrika Selatan terus menegaskan diri sebagai salah satu destinasi sport tourism paling dinamis di dunia. Negara yang dikenal sebagai Rainbow Nation ini tak hanya menjadikan olahraga sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana membangun persatuan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Mulai dari hiruk-pikuk Liga Sepak Bola Premier yang menggema bak suara vuvuzela, hingga laga Vodacom Super Rugby dan pertandingan kriket mendebarkan di Stadion Wanderers, Afrika Selatan menawarkan beragam pengalaman olahraga yang membangkitkan semangat nasional. Maraton, tur bersepeda, serta lapangan golf berkelas dunia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

Baca Juga

“Stadion kami bukan sekadar arena pertandingan; stadion ini adalah tempat peleburan Bangsa Pelangi kami,” demikian semangat yang menggema dalam berbagai kegiatan olahraga di Afrika Selatan. “Persatuan dalam keberagaman dan kebebasan dirayakan di sini.”

Dalam tiga dekade terakhir, Afrika Selatan sukses menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga bergengsi dunia. Mulai dari Piala Dunia Rugbi 1995, Piala Afrika 1996, Piala Dunia Kriket 2003, hingga Piala Dunia Sepak Bola FIFA 2010. Belum lama ini, gelaran Cape Town ePrix pada Februari 2023, ajang balap mobil listrik Formula E pertama di Afrika, menunjukkan komitmen negara itu pada konsep pariwisata berkelanjutan.

Kesuksesan penyelenggaraan berbagai ajang tersebut bukan hanya memperkuat citra Afrika Selatan di kancah global, tetapi juga meningkatkan perekonomian dan memperluas lapangan kerja. Sektor perhotelan, transportasi, hingga UMKM lokal ikut merasakan dampaknya.

Pariwisata olahraga di Afrika Selatan kini menjadi motor pembangunan ekonomi. Berdasarkan Tourism Departure Survey tahun 2010 terdapat 348 ribu wisatawan yang datang khusus untuk kegiatan olahraga, sebagian besar untuk menyaksikan Piala Dunia FIFA. Angka itu terus tumbuh. Pada 2019, tercatat 53.640 wisatawan datang dengan motivasi utama menghadiri atau berpartisipasi dalam ajang olahraga.

Selama semester pertama 2023 saja, tercatat lebih dari 29 ribu wisatawan olahraga datang ke Afrika Selatan, menyumbang sekitar R0,6 miliar (setara Rp500 miliar) bagi perekonomian nasional. Ajang seperti Comrades Marathon 2023 bahkan memberi dampak ekonomi hingga 550 juta Rand hanya untuk wilayah KwaZulu-Natal.

Namun, keuntungan pariwisata olahraga tidak hanya diukur dari angka ekonomi semata. Ia juga memperkuat hubungan sosial, memperluas jaringan internasional, dan menanamkan kebanggaan nasional. Dari legenda sepak bola Lucas Radebe hingga pelari Caster Semenya dan kapten rugbi Siya Kolisi, para atlet Afrika Selatan telah membawa nama bangsa ke panggung dunia.

Meski potensinya besar, sport tourism tetap menghadapi tantangan. Investasi infrastruktur dan biaya penyelenggaraan event besar masih tinggi. Karena itu, strategi jangka panjang menjadi kunci agar manfaatnya berkelanjutan.

Salah satu langkah yang disarankan adalah menyusun paket wisata terpadu, yakni menggabungkan olahraga, alam, dan budaya lokal. Selain itu, promosi internasional perlu digiatkan agar Afrika Selatan tidak hanya dikenal sebagai tempat pertandingan, tetapi juga pusat pelatihan dan kegiatan rekreasi olahraga.

Dengan tren global yang terus meningkat, Afrika Selatan memiliki peluang besar memperkuat posisinya sebagai pusat pariwisata olahraga dunia. Namun, keberlanjutan harus menjadi kata kunci. Setiap event diharapkan tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga menyentuh kehidupan masyarakat lokal.

Sport tourism di Afrika Selatan bukan sekadar arena kompetisi. Ia adalah refleksi dari semangat bangsa yang bangkit melalui olahraga, menjadikan momentum di lapangan sebagai energi untuk pembangunan ekonomi dan persatuan nasional

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement