Kamis 06 Jun 2024 10:42 WIB

Ini Cara Redam Irak yang Piawai Maksimalkan Crossing, Kurniawan: Good Luck Timnas!

Agresivitas dan kecepatan bisa jadi senjata mengatasi tim tangguh seperti Irak.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain Timnas Indonesia melakukan latihan jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Timnas Indonesia akan melawan Timnas Irak pada pertandingan ke-5 Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis 6 Juni 2024.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain Timnas Indonesia melakukan latihan jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Timnas Indonesia akan melawan Timnas Irak pada pertandingan ke-5 Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis 6 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia masih punya PR menangani tim-tim yang memainkan umpan silang dan piawai menuntaskannya menjadi gol. Salah satu tim yang bermain dengan gaya tersebut saat menghadapi Indonesia adalah Irak, lawan yang akan dihadapi sore ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, mulai pukul 16.00 WIB.

Irak memiliki serangan yang mematikan dan pertahanan yang sulit ditembus. Menghadapi tim seperti ini, skuad Garuda harus bermain agresif sejak awal. Pandangan ini disampaikan mantan striker timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto.

Baca Juga

Ia menyatakan, bermain agresif sejak awal laga akan membuat Indonesia bisa mengacaukan permainan Irak yang memang terkenal solid. Bermain di depan pendukung sendiri dinilai Kurniawan akan memberikan suntikan energi yang luar biasa bagi para pemain timnas.

"Pemain kita harus lebih agresif sejak menit awal pertandingan untuk mematikan cara main lawan, sehingga lawan tidak punya kesempatan untuk mengembangkan permainan," kata Kurniawan ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (6/6/2024).

Irak yang memiliki postur tubuh yang lebih tinggi diperkirakan akan melakukan bola-bola crossing. Cara mengantisipasi tim yang bermain dengan pola ini adalah meminimalisasi bola agar tak mudah bergerak ke sisi sayap, kemudian dikirimkan dengan enak ke kotak penalti.

"Masalah crossing harus diantisipasi jangan sampai bola dilempar ke pinggir. Tetapi kalau sudah di pinggir cepat putuskan siapa yang akan mengambilnya. Kemudian fokus pemain. Pemain pengalaman pastinya sudah paham untuk antisipasi (bola)," jelas Kurniawan.

Untuk menembus pertahanan tim yang punya kualitas individu mumpuni seperti Irak, Kurniawan menilai kecepatan bisa digunakan untuk mengatasinya.

"Saya baca di media, Irak mungkin akan mencoba pemain baru. Jangan sampai kita mengangap enteng juga, karena kalau pemain baru belum pernah main justru akan menunjukkan permainan dan kemampuan terbaiknya," ujarnya.

Ia mengatakan, pemain harus tetap agresif dan optimistis, tetapi tidak percaya diri berlebihan. Sedangkan untuk memecah compact defense, melepas tembakan jarak jauh jadi opsi yang bisa digunakan.

"Good luck untuk timnas Indonesia sore ini," kata Kurniawan yang menjadi bagian tim pelatih Como 1907, yang musim depan akan berlaga di Serie A.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement