REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep merespons mengenai kabar tentang dirinya yang akan maju dalam Pilkada Jakarta. Spekulasi itu berkembang liar setelah Mahkamah Agung (MA) 'merevisi' syarat pencalonan calon gubernur (cagub).
“Kalau ditanya saya maju atau tidak, tunggu kejutannya di bulan Agustus,” kata Kaesang ketika ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI di Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).
Ia menjelaskan, putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 23 P/HUM/2024 terkait perubahan batas minimal usia gubernur dan wakil gubernur menjadi 30 tahun terhitung sejak pasangan calon terpilih, memungkinkan dirinya untuk bisa maju menjadi calon pemimpin Jakarta. Namun, lanjutnya, putusan tersebut belum dimasukkan dalam Peraturan KPU (PKPU).
“Itu kan belum masuk PKPU. Saya tidak tahu bagaimana prosesnya, apakah harus berkonsultasi dulu ke DPR atau tidak, itu kan saya tidak tahu,” kata dia.
Ia menambahkan, saat ini PSI telah mendapatkan delapan kursi di DPRD Jakarta. Dengan demikian, partai berlambang mawar merah tersebut bisa mencalonkan gubernur maupun wakil gubernur dengan berkoalisi bersama partai lain.
Pada Rabu (29/5/2024) pekan lalu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melalui akun media sosial Instagram pribadi @sufmi_dasco mengunggah foto Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono bersanding dengan Kaesang Pangarep dengan tulisan calon gubernur DKI Jakarta dan calon gubernur DKI Jakarta "For Jakarta 2024".
Sementara itu, melalui unggahan di media sosial PSI, Wakil Ketua PSI Andy Budiman menyatakan partainya masih menunggu keputusan Kaesang untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024. Selain menunggu keputusan Kaesang, dia menyebut partainya juga akan melihat kesepakatan dari partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) terlebih dahulu.
"Sikap politik PSI juga akan melihat kesepakatan dan arahan dari partai-partai senior di Koalisi Indonesia Maju atau KIM. Kami percaya apa yang terbaik bagi masyarakat maka PSI akan ikut berjuang di sana," ujarnya.
Wakil presiden terpilih yang juga kakak kandung Kaesang, Gibran Rakabuming Raka memberi respons singkat terkait kabar Presiden Jokowi yang tak memperbolehkan Kaesang maju di Pilkada Jakarta. Ia 'melempar' semua yang terkait Pilkada Jakarta ditanyakan langsung ke Kaesang.
Kabar Presiden Jokowi tak memperbolehkan diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas. Zulkifli mengaku sempat bertanya kepada Presiden Jokowi bagaimana jika Kaesang Maju di Pilkada Jakarta 2024. Namun, ia mengatakan Jokowi tak sepakat apabila putra bungsunya tersebut ikut berkontestasi di Jakarta.
Menanggapi kabar tersebut, Gibran hanya merespons santai. Ia sepakat dengan Jokowi terkait hal tersebut. "Oh ya nggak boleh, makasih, wis dijawab noh," katanya, Selasa (4/6/2024).
Kaesang sendiri sempat mengungkapkan keinginan maju di pilkada Jakarta ketimbang Solo di podcast yang berjudul OTW - Rencana Program Umroh Gratis untuk Pejuang Garis Biru. Podcast tersebut tayang di di kanal Youtube Kaesang Pangarep GK Hebat yang ditayangkan pada Rabu (29/4/2024) lalu.
Ketika ditanya keinginan Kaesang tersebut, Gibran meminta untuk menanyakan kepada adik bungsunya secara langsung. "Ya tanya ke Kaesang dong," katanya.
Ditanya apakah sudah ada komunikasi, Gibran kembali menjawab hal yang sama. Termasuk ketika ditanya apakah Kaesang sudah meminta restu untuk maju di pilkada.
"(Komunikasi) Silahkan tanya ke Kaesang atau PSI. (Sudah minta restu) Untuk Detailnya tanya Kaesang aja untuk Pilgub dan lain-lainnya," katanya mengakhiri.