Rabu 08 May 2024 07:25 WIB

Anies Belum Tentu Bisa Maju di Pilgub DKI, Ini Alasannya Menurut Pengamat

Skema head to head antara Anies dan Ahok dinilai sulit terjadi.

Anies Baswedan saat menanggapi isu soal nyagub di Pilgub Jakarta di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).
Foto:

 
Sebelumnya diberitakan, Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan, apabila Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilgub DKI Jakarta 2024, maka hanya ada dua lawan sepadan untuknya. Keduanya adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ridwan Kamil.
 
"Kalau kita lihat dari data survei (terkait elektabilitas kandidat cagub DKI) yang kita lakukan beberapa bulan lalu, itu tidak jauh dari nama Ahok, Anies, dan Ridwan Kamil," kata Bawono ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Senin (6/5/2024) malam.
 
Bawono menjelaskan, dari ketiga nama itu tidak ada satu pun elektabilitasnya yang melampaui 50 persen. Elektabilitas ketiganya tak beda jauh.
 
Anies adalah Gubernur DKI Jakarta 2017–2022 dan capres Pilpres 2024. Adapun Ahok adalah politisi PDIP dan Gubernur DKI Jakarta 2014–2017. Sementara itu, Ridwan Kamil adalah politikus Partai Golkar dan Gubernur Jawa Barat 2018–2023.
 
Menurut Bawono, partai politik baru akan memutuskan sosok yang akan diusung mendekati jadwal pendaftaran cagub bulan Agustus 2024. Partai-partai akan melihat apakah tiga nama itu mau maju di Pilgub DKI Jakarta, terutama Anies.
 
Terkait Anies, Bawono menilai mantan menteri pendidikan itu menjadi kandidat dengan elektabilitas teratas karena dia sebenarnya adalah gubernur DKI petahana. Namun, elektabilitas Anies tak unggul dominan karena ada selang waktu dua tahun antara akhir masa jabatannya dan Pilgub DKI 2024.
 
Menurut dia, maju atau tidaknya Anies di Pilgub DKI 2024 akan jadi penentu karier politiknya. Pasalnya, Anies baru saja kalah dalam Pilpres 2024.
 
Apabila Anies maju dan menang, maka dia akan kembali mendapatkan panggung politik selama beberapa tahun ke depan. Jika maju dan kalah, maka "cahaya politik Anies akan makin redup" karena kalah dua kali dalam tahun yang sama.
 

 

"Kalah dua kali dalam kontestasi politik pemilihan langsung di tahun yang sama kan tidak baik untuk citra personal atau citra politik Anies Baswedan. Di sisi lain, Anies butuh panggung dalam artian jabatan publik," ujarnya. 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement