Jumat 28 Jun 2024 07:35 WIB

Pengamat: Jika Ridwan Kamil ke Jakarta, Golkar Bisa Merugi

Golkar belum memutuskan apakah Ridwan Kamil akan maju di Jabar atau DKI.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan keterangan resmi kepada wartawan, Senin (29/1/2024) usai diperiksa Bawaslu Jabar terkait dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan keterangan resmi kepada wartawan, Senin (29/1/2024) usai diperiksa Bawaslu Jabar terkait dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengamat politik Universitas Padjajaran Firman Manan memberikan tanggapan terkait DPP Partai Golkar yang belum memutuskan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada DKI Jakarta atau di Jabar.  Ia menilai Golkar belum memutuskan karena tidak bisa maju sendiri dan harus membuat koalisi di Jawa Barat maupun di Jakarta.

"Kalau Golkar belum memutuskan ini soal Golkar belum bisa maju sendiri harus membangun koalisi di Jabar atau Jakarta," ujar dia saat dihubungi, Jumat (28/6/2024).

Baca Juga

Ia tak menampik muncul wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan bersatu di Pilkada Jakarta dan Jabar. Menurut Firman, Golkar telah melakukan koalisi bersama KIM di Sumatra Utara dan Jawa Timur.

Namun, Firman mengatakan ada permasalahan yang muncul KIM di Jawa Barat, jika mendorong Ridwan Kamil maju di Jakarta. "Saya membayangkan kelihatannya Gerindra mencoba untuk membuka peluang gubernur di Jabar, RK didorong ke DKI," ucap dia.

Meski begitu, ia melihat internal Partai Golkar menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jawa Barat. Sebab apabila tidak maju di Jabar maka hanya akan merugikan partai. "Problemnya tidak maju di Jabar kerugian bagi Golkar, Golkar provinsi pemilih terbanyak," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement