Selasa 09 Dec 2025 15:27 WIB

Golkar Bela Bahlil yang Bicara Koalisi Permanen di Tengah Suasana Bencana

Idrus menyebut Bahlil adalah di antara tokoh yang paling pertama ke lokasi bencana.

Rep: Rizky Suryarandika,M Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Bahlil Lahadalia berpidato dalam rangkaian Puncak HUT Ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025) malam WIB.
Foto: BPMI Setpres
Ketua Umum Bahlil Lahadalia berpidato dalam rangkaian Puncak HUT Ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham membela Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia mengenai penanggulangan bencana di Sumatera. Idrus mengeklaim Bahlil bekerja menyelesaikan berbagai masalah di lokasi bencana.

Idrus menyebut Bahlil memberikan instruksi langsung kepada seluruh jajaran Golkar di Aceh, Sumut, dan Sumbar agar turun ke lokasi bencana sejak hari pertama. Idrus mengklaim ada bantuan tahap awal sebesar Rp 3 miliar telah dikirimkan ke sana dan masih terus bertambah dari kontribusi kader di seluruh daerah.

Baca Juga

“Yang dibutuhkan sekarang bukan pernyataan yang menggiring opini seolah ada yang tidak peduli. Justru Ketua Umum Golkar sudah turun pertama,” ujar Idrus dalam keterangannya pada Selasa (9/12/2025).

Idrus mengingatkan agar respons terhadap bencana tidak berubah menjadi panggung untuk menyindir gagasan pihak lain. Menurutnya, penanganan bencana harus berbasis aksi nyata, bukan retorika yang menilai siapa paling peduli.

“Jangan memberi kesan seolah ada pihak yang lebih peduli dari yang lain. Ukur dari siapa yang benar-benar turun ke lapangan,” ujar Idrus.

Idrus lalu mengajak seluruh elit dan pimpinan politik menunjukkan kepekaan yang sesungguhnya. "Kita hadir bersama rakyat di titik-titik terdampak. Mari turun bersama, jangan hanya menyerukan dari Jakarta. Rakyat butuh aksi, bukan sekadar pernyataan,” ucap Idrus.

Idrus berdalih sejumlah menteri dari Partai Golkar sudah mendatangi wilayah terdampak untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan tepat. Sehingga, Idrus menyayangkan narasi yang menempatkan gagasan Partai Golkar terkait Koalisi Permanen sebagai sesuatu yang tidak sensitif terhadap situasi nasional.

Pernyataan tersebut dimaksudkan untuk menjawab kesan adanya tudingan salah satu elite partai politik yang mengatakan Partai Golkar lebih mengutamakan urusan politik di saat bencana. Konteksnya adalah pandangan politik yang disampaikan oleh Bahlil dalam puncak peringatan HUT Partai Golkar ke-61 beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement