REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, menanggapi celotehan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang mengusulkan agar tak perlu adanya oposisi dalam pemerintahan RI. Dia mengaku sangat setuju dengan pernyataan wakil ketua umum DPP Partai Golkar itu.
"Wah bagus banget itu, keren itu, jadi namanya demokrasi pasti terus berproses mencari bentuknya, kita mencari format ideal untuk kita sendiri. Nggak harus kayak di Amerika harus ada oposisi, bisa jadi di Indonesia nggak perlu oposisi, dan musyawarah mufakat, keren Mas Bamsoet," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2024).
Baca: SBY dan Prabowo, Penghuni Paviliun 5A Akmil yang Jadi Presiden
Sebelumnya, mantan ketua umum Partai Golkar, Muhammad Jusuf Kalla (JK) juga memandang wajar jika partai politik bersikap pragmatis usai berlangsung Pemilu 2024. Hal tersebut ia alami pada Pemilu 2014, saat Golkar tak mengusung dirinya dengan Joko Widodo (Jokowi), tetapi akhirnya bergabung dengan koalisi pemerintahan.
"Begitu menang kita, bergabung Golkar itu, itu biasa aja politik itu," ujar JK dalam sambutannya di Aula Juwono Sudarsono Universitas Indonesia, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).
Eks ketua umum Golkar tersebut mengatakan, tidak ada satupun partai politik yang didirikan untuk menjadi oposisi atau lawan dari pemerintah. Oposisi adalah kecelakaan bagi partai politik yang selalu pragmatis dalam mengambil keputusan.
Baca: Prabowo Tinjau SMP di Beijing yang Sediakan Makan Siang Gratis
"Sekali lagi tidak ada partai yang didirikan atau mau jadi oposisi, oposisi bagi partai adalah kecelakaan. Jadi karena itu banyak pragmatis," ujar JK.
Gerindra belum bersikap...