Rabu 03 Apr 2024 19:04 WIB

Polisi: Fenomena Tawuran Bergeser dari Sahur on the Road ke Bukber on the Road

Polisi sebut fenomena tawuran di Jakarta bergeser dari saat sahur jadi berbuka puasa.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pelajar terlibat tawuran mengikuti apel pengarahan di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/4/2024). Polisi sebut fenomena tawuran di Jakarta bergeser dari saat sahur jadi berbuka puasa.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pelajar terlibat tawuran mengikuti apel pengarahan di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/4/2024). Polisi sebut fenomena tawuran di Jakarta bergeser dari saat sahur jadi berbuka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Pusat rutin melakukan operasi untuk mencegah terjadinya aksi tawuran saat momen berbuka puasa. Pasalnya, saat ini aksi tawuran yang dulu sering dilakukan ketika waktu sahur, kini telah bergeser menjadi saat waktu berbuka puasa. 

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan, aksi tawuran dengan modus bagi-bagi takjil atau buka bersama (bukber) on the road kini sedang marak terjadi. Berdasarkan hasil analisis aparat kepolisian, aksi tawuran itu terjadi di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Salemba, juga Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Baca Juga

"Ada modus dari (tawuran saat) sahur on the road itu berubah jadi takjil atau bukber on the road. Nah inilah yang kami analisis," kata Susatyo di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Berdasarkan hasil analisis itu, Polres Metro Jakarta Pusat melakukan penindakan di 21 titik pemantauan mulai dari Tanah Abang sampai dengan Johar Baru. Penindakan juga dilakukan di empat titik yang menjadi simpul bertemu lalu lintas dengan daerah lainnya, seperti Salemba, Gunung Sahari, Bunderan HI, dan Flyover Roxy.

"Dari empat titik itu, kemudian kami lakukan pendindakan. Itu mereka bawa bendera, kemudian petasan, termasuk hari-hari sebelumnya di Kemayoran kami juga lakukan penindakan," kata Susatyo. 

Menurut dia, setidaknya terdapat 170 orang yang terjaring dalam operasi yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Mayoritas dari seratusan orang itu adalah pelajar. Sementara itu, dua orang dinyatakan positif menggunakan narkoba setelah dilakukan tes urine.

Susatyo mengatakan, dua yang positif narkoba masih menjalani proses pemeriksaan di Satnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat. Rencananya, dua orang itu akan diajukan untuk menjalani rehabilitasi.

"Semoga kegiatan hari ini selain bagi siswa dan orang tuanya, tapi bagi masyarakat umum semua harus aware bahwa sudah cukup lah banyak pelajar yang berakhir sia-sia di jalan raya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement