Rabu 03 Apr 2024 13:36 WIB

Gelar Apel Pasukan, Polri Siagakan 155.165 Personel untuk Amankan Libur Lebaran  

Pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal.

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
 Sebanyak 155.165 Personel Polri disiagakan untuk pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 dalam rangka pengamanan menjelang sampai berakhirnya libur lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun 2024.
Foto: Humas Mabes Polri
Sebanyak 155.165 Personel Polri disiagakan untuk pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 dalam rangka pengamanan menjelang sampai berakhirnya libur lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 155.165 Personel Polri disiagakan untuk pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 dalam rangka pengamanan menjelang sampai berakhirnya libur lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun 2024. Hal itu disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya memimpin gelar apel pasukan di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

"TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan operasi terpusat dengan Sandi Ketupat 2024 yang melibatkan 155.165 personel selama 13 hari dari tanggal 4 sampai 16 April 2024," jelas Sigit dalam sambutannya, Rabu.

Baca Juga

Menurut Sigit, selain mengerahkan ratusan ribu personel juga mendirikan sebanyak 5.784 pos yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan dan 480 pos terpadu. Pos-pos tersebut diadakan untuk melayani masyarakat selama Operasi Ketupat 2024. Dia  meminta agar ribuan pos tersebut mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal.

"Tentunya pos-pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal," kata Sigit.

Selain itu, Sigit juga mengintruksikan kepada jajarannya untuk memberikan jaminan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas kepada masyarakat baik di jalan arteri maupun tol. Serta memeriksa kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan para pemudik. Kemudian jajarannya juga harus mereduksi mereduksi faktor-faktor potensi kerawanan dan sumbatan di Jalan Raya dengan menerapkan rekayasa lalu lintas secara terukur dan terkoordinasi. 

“Jika masyarakat merasa khawatir gangguan kejahatan dalam perjalanannya, maka kami siap mengawal dan memberikan rasa aman, tegas Sigit.

Karena itu, lanjut Sigit, sinergi antara Satgas pusat, satgas daerah dan stakeholder terkait harus terus berjalan optimal. Kemudian juga seluruh upaya dan perkembangan yang terjadi di lapangan harus diimbangi juga dengan strategi komunikasi publik yang baik. Hal itu perlu dilakukan supaya masyarakat bisa mengetahui informasi yang dibutuhkan. Ia berharap kegiatan pengamanan dapat berjalan optimal sehingga masyarakat dapat merasakan mudik aman dan menyenangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement