Kamis 07 Mar 2024 19:59 WIB

73 Bencana Terjadi di Kota Bogor Selama Februari 2024

Bencana alam paling banyak terjadi di Bogor ialah tanah longsor.

Bencana longsor (ilustrasi). BPBD Kota Bogor Jawa Barat, mencatat sebanyak 73 bencana alam dan non alam terjadi di daerah itu selama Februari 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Bencana longsor (ilustrasi). BPBD Kota Bogor Jawa Barat, mencatat sebanyak 73 bencana alam dan non alam terjadi di daerah itu selama Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, mencatat sebanyak 73 bencana alam dan non alam terjadi di daerah itu selama Februari 2024. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh, mengatakan bencana alam paling banyak terjadi ialah tanah longsor sebanyak 38 kejadian.

“Longsor terjadi di bantaran sungai, kali, selokan, dan medan tanah berundak tidak datar. Paling banyak terjadi di Kecamatan Bogor Selatan 14 kejadian,” kata Hidayatulloh, Kamis (7/3/2024).

Baca Juga

Lebih lanjut, dia menyebutkan, peristiwa bencana di Kota Bogor berdasarkan masing-masing kategori yaitu bangunan roboh sebanyak 14 kejadian, pohon tumbang 10 kejadian, dan banjir empat kejadian. Kemudian, sambung dia, BPBD juga melakukan evakuasi hewan sebanyak empat kali, kebakaran dua kali, dan operasi penyelamatan satu kali.

Hidayatulloh mengatakan peristiwa bencana yang tersebar di enam kecamatan itu menyebabkan sejumlah kerusakan dan korban jiwa. Ia mencatat sebanyak dua orang meninggal dunia dan tujuh orang mengalami luka-luka.

“Total 121 keluarga atau 317 jiwa terdampak bencana tersebut,“ kata Hidayatulloh.


Kemudian ia mencatat ada 46  rumah yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana alam. Ia menyebut 27 rumah mengalami rusak ringan, 14 rumah rusak sedang, dan lima rumah rusak berat.

Oleh karena itu ia terus mengimbau warga terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometereologi. Khususnya bagi warga yang tinggal di lokasi bantaran sungai dan tanah dengan tofografi berundak atau tebingan. “Tatkala cuaca tidak mendukung agar waspada dan segera mencari lokasi atau mengevakuasi diri ke tempat aman. Keselamatan jiwa beserta keluarga lebih utama,” ujar Hidayatulloh. 


sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement