REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan penjelasan terkait tampilan hasil Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk pemilihan presiden (pilpres) di wilayah DKI Jakarta yang datanya lambat diperbarui. Lambatnya tampilan dalam website pemilu2024.kpu.go.id untuk hasil penghitungan pilpres di wilayah DKI Jakarta dinilai karena KPU masih melakukan sinkronisasi.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, pihaknya masih terus melakukan sinkronisasi data hasil pembacaan dengan unggahan formulir C Hasil plano dalam Sirekap. Pasalnya, masih ada anomali data yang ditemukan KPU dari hasil pembacaan Sirekap terhadap formulir C Hasil.
"Perkembangan unggah masih pada angka 77,5 persen (untuk pilpres secara nasional) tadi, secara bertahap kita pelan-pelan unggah kalau hasil koreksi sudah selesai," kata dia saat konferensi pers di Media Center KPU RI, Selasa (27/2/2024).
Hasyim menjelaskan, Sirekap merupakan aplikasi yang dikembangkan KPU agar para petugas KPPS dapat memfoto formulir C Hasil plano di TPS. Unggahan foto itu kemudian dibaca oleh sistem Sirekap, yang hasilnya ditampilkan berupa foto formulir C Hasil plano beserta angka hasil pembacaan dari foto tersebut.
Ketika terdapat hasil pembacaan yang tidak sesuai dengan formulir C Hasil sistem Sirekap akan mengkategorikannya sebagai anomali. Anomali data itu kemudian diklasterkan tersendiri untuk kemudian dikoreksi.
"Yang sudah telanjur terpublikasi, tetap terpublikasi. Kemudian yang terklaster anomali kita lakukan koreksi," ujar Hasyim.