Selasa 27 Feb 2024 16:48 WIB

Anggaran Makan Siang Gratis, Menko PMK Ibaratkan Pindah dari Satu Amplop ke Amplop Lain

Muhadjir mengatakan, tidak ada pos anggaran baru untuk program makan siang gratis.

Rep: Ronggo Astungkoro, Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Foto:

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, anggaran untuk program makan siang gratis berkisar Rp 15 ribu per anak, di luar anggaran untuk program susu gratis.  "Per anak kira-kira Rp15 ribu," kata Menko Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024). 

Airlangga mengatakan, rencananya besaran anggaran itu akan diterapkan secara merata di semua wilayah Indonesia. Namun dirinya belum bersedia mengungkap secara spesifik wilayah mana yang akan mendapatkan program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hari ini menjelaskan, pembahasan RAPBN 2025 oleh pemerintah dilakukan untuk mempersiapkan proses transisi ke pemerintahan selanjutnya. Salah satu yang dibahas dalam RAPBN 2025 kemarin adalah program makan siang gratis dari capres cawapres terpilih, Prabowo-Gibran, meskipun hasil perhitungan resmi belum selesai.

"Kalau yang kemarin dibicarakan adalah supaya anggaran 2025 dipersiapkan untuk transisi ke masa presiden berikutnya. Dan salah satu program utamanya kan yang makan siang gratis itu. Jadi sebaiknya agar mulai dihitung dan dianggarkan," jelas Menkes Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Senada dengan Airlangga, Budi menyebut perkiraan anggaran untuk program makan siang gratis tersebut sekitar Rp 15 ribu per anak. Terkait hal ini, Menkes Budi mengatakan bahwa detail anggaran belum dibahas lebih lanjut.

Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa program pemberian makan gratis ini sudah terbiasa dilakukan di sekolah-sekolah, termasuk pesantren. Karena itu, budaya makan gratis yang sudah ada di dalam kehidupan sehari-hari ini perlu diformalkan.

"Dulu di sekolah-sekolah kan makan, di pesantren-pesantren kan orang terbiasa diberikan makan. Perilaku atau budaya makan bersama atau makan gratis ini sebenernya dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat Indonesia sudah terjadi, sehingga kita formalkan aja," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement