Jumat 23 Feb 2024 09:05 WIB

Gerindra: Sudah Ada Elite Parpol Lawan Minta Masuk Pemerintahan Prabowo

Waketum Gerindra sebut sudah ada elite parpol lawan yang minta masuk kabinet Prabowo.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman. Waketum Gerindra sebut sudah ada elite parpol lawan yang minta masuk kabinet Prabowo.
Foto: Surya Dinata/RepublikaTV
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman. Waketum Gerindra sebut sudah ada elite parpol lawan yang minta masuk kabinet Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyebut, Prabowo Subianto sebagai capres pemenang Pilpres 2024 versi hitung cepat dan real count sementara, membuka peluang bagi partai-partai kubu lawan untuk masuk koalisi partai politik pendukung pemerintahannya.

"Saya pastikan Pak Prabowo akan membuka pintu lebar-lebar buat temen-teman yang belum berkoalisi," kata Habiburokhman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga

Terdapat lima partai parlemen yang bukan pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran. Ada PKS, Nasdem, dan PKB yang mengusung Anies-Muhaimin. Lalu PDIP dan PPP mengusung Ganjar-Mahfud.

Habiburokhman menyebut, sejauh ini belum dilakukan komunikasi formal antara partai-partai pengusung Prabowo-Gibran dan partai-partai lawan untuk membahas kemungkinan bergabung. Kendati begitu, komunikasi informal sudah dilakukan antara elite-elite partai yang sama-sama anggota DPR RI.

Dia menyebut, sosok yang menyampaikan hal itu adalah pimpinan partai politik pendukung capres-cawapres lain. Namun, dia enggan mengungkapkan nama sosok itu.

Di sisi lain, kata Habiburokhman, partai-partai pengusung Prabowo-Gibran menyambut baik apabila ada partai lawan yang ingin masuk barisan pendukung pemerintahan Prabowo. Semua partai pengusung setuju dengan sikap Prabowo yang ingin merangkul semua kekuatan.

"Indonesia ini terlalu besar, iya kan? Kita bisa berbagi peran. Nah itu dia, bukan berbagi kursi ya, tapi berbagi peran. Di negara besar ini tidak akan ada yang sulit lah," kata wakil ketua Komisi III DPR RI itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement