Selasa 13 Feb 2024 00:22 WIB

BAP dengan Narasi Perselingkuhan Beredar di X, Ini Respons Connie Rahakundini

Ungggahan BAP itu sudah diturunkan atau di-take down dari X.

Rep: Bayu Adji P, Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Pengamat militer dan pertahanan Connie Bakrie saat diskusi di salah satu kafe kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pengamat militer dan pertahanan Connie Bakrie saat diskusi di salah satu kafe kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salinan berkas acara pemeriksaan (BAP) dengan narasi dugaan kasus perselingkuhan yang melibatkan pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie beredar di media sosial X beberapa waktu lalu. Dalam tulisan yang beredar di X itu, disebutkan Connie melakukan perselingkuhan. 

 

Baca Juga

Menanggapi informasi yang viral di X itu, Connie mengaku merasa diserang harkat, martabat, dan kehormatan pribadinya. Dalam kasus itu, ia menyebut dirinya berstatus sebagai saksi di Mahkamah Militer pada 2013.

"Saya ingin sampaikan selama ini saya diam. Ketika ada yang menyerang saya, harkat saya, martabat saya, kehormatan pribadi saya. Seperti beredarnya file BAP saya sebagai saksi, catat ya, saksi, catat lagi nih saksi, di Mahkamah Militer pada 2013 yang beredar di sosial media X minggu lalu," kata dia saat konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).

Menurut dia, ungggahan itu sudah diturunkan atau di-take down dari X. Pihak yang menurunkan bukanlah orang sembarangan, melainkan Panglima TNI.

"Sekarang sudah di-take down oleh Panglima TNI," ujar Connie. 

Namun, kemudian ada banyak pesan di grup WhatsApp mulai Ahad (11/2/2024) malam. Dalam pesan itu, ada dua serial tulisan. Ia menegaskan, informasi yang beredar itu sepenuhnya hoaks.

 Baca juga : Prabowo Hari Ini Dilaporkan ke KPK untuk Kasus yang Kemarin Dibantah Kemenhan

"Isinya full hoaks, karangan, fitnah terkait kehidupan pribadi saya dan diplesetkannya pernyataan-pernyataan saya," kata dia.

Ia mengaku tahu betul bahwa serangan-serangan itu merupakan konsekuensi dari aktivitas yang dilakukannya. Apalagi, ia mengaku menyuarakan dan memperjuangkan untuk sebuah negara Indonesia yang lebih maju, yang demokratis, berkeadilan, serta lebih tinggi konstitusinya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement