Kamis 08 Feb 2024 23:26 WIB

Cuaca Panas Menyengat Mulai Terjadi di Medan, Apa Penyebabnya? Ini Kata BBMKG

Tidak hanya Medan, beberapa kota di Sumatra Utara juga merasakan cuaca panas.

Warga beraktivitas saat cuaca panas (ilustrasi). BBMKG Wilayah I Medan menyatakan, cuaca panas cukup menyengat mulai terjadi di Kota Medan, Sumatra Utara.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat cuaca panas (ilustrasi). BBMKG Wilayah I Medan menyatakan, cuaca panas cukup menyengat mulai terjadi di Kota Medan, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyatakan, cuaca panas cukup menyengat mulai terjadi di Kota Medan, Sumatra Utara. Sumatra Utara disebut sudah mulai memasuki musim kemarau. 

"Saat ini wilayah Sumatra Utara, khususnya Kota Medan sudah memasuki musim kemarau pada dasarian II dan III Januari 2024," ungkap Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Utami Al Khairiyah di Medan, Kamis (8/2/2024).

Baca Juga

Tidak hanya di Kota Medan, lanjut dia, cuaca panas cukup menyengat juga terjadi pada beberapa kabupaten/kota di Sumatra Utara seperti Binjai, dan Langkat bagian Timur dan Barat laut. Kemudian Deli Serdang bagian Tenggara dan Barat laut, sebagian besar Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Batubara, dan Asahan bagian Barat laut.

Terakhir Simalungun bagian bawah dan Tengah, Pematang Siantar, Samosir bagian Tengah dan Pulau Samosir, dan Dairi bagian Utara. "Jadi saat ini ada beberapa zona di Sumatera Utara sudah memasuki musim kemarau, dan ada juga beberapa zona yang masih musim hujan," katanya.

Pihaknya mencatat kondisi cuaca panas cukup menyengat di Kota Medan tiga hari terakhir pekan ini dengan suhu udara yang sempat menyentuh angka 34,4 derajat Celsius. "Suhu udara maksimum seperti di Kantor BBMKG Medan, yakni Senin (5/2) dengan suhu 34,2 derajat Celsius, lalu Selasa (6/2/2024) suhu 34,4 derajat Celsius dan Rabu (7/2/2024) suhu 34,2 derajat Celsius," kata dia.

Ia juga mengatakan, cuaca panas menyengat ini dirasakan masyarakat Kota Medan dan sekitarnya, baik sedang berada di luar maupun di dalam rumah. Kondisi cuaca ini akibat sifat cuaca dinamis dan memungkinkan terjadi potensi gangguan cuaca di wilayah Sumatra Utara, sehingga kondisi cuaca cukup labil yang dapat berubah sewaktu-waktu. 

"Kita imbau kepada masyarakat mengantisipasi kondisi cuaca panas ini dengan tetap menjaga kesehatan. Mengurangi kegiatan di luar rumah, dan kegiatan yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan," kata Utami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement