REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras kepada masyarakat di Gudang Bulog Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY, Senin (29/1/2024). Jokowi menyebut bantuan pangan yang diserahkan hari ini merupakan bantuan tambahan.
"Berarti ini tambahan, karena yang sudah itu September, Oktober, November, Desember, berarti ini tambahan," kata Jokowi di Gudang Bulog, Kalasan, Sleman, Senin.
Bantuan pangan serupa akan kembali disalurkan pada Februari dan Maret 2024. Jokowi bahkan menjanjikan akan menyalurkan bantuan pangan tersebut hingga Mei dan Juni 2024.
"Kenapa bantuan beras ini kita berikan, karena memang di seluruh dunia, di semua negara, harga berasnya terkerek naik semuanya," ujar eks wali kota Solo tersebut.
Jokowi menyebut, penyebab kenaikan harga beras terjadi lantaran banyak padi yang gagal panen. Menurut dia, gagal panen tersebut disebabkan karena adanya perubahan iklim
"Tidak hanya di negara kita dulu 22 negara yang biasanya kita bisa beli, sekarang mereka seetop, stop tidak menjual berasnya dan dipakai sendiri di negaranya masing-masing," ucap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menekankan kepada para petani agar dapat meningkatkan produktivitas beras di tahun ini. Jokowi menjelaskan, harga beras akan turun jika produktivitasnya dapat ditingkatkan.
"Oleh sebab itu rakyat kita bantu dengan bantuan beras 10 kilo ini kita berikan kepada hampir 22 juta penerimaan seperti Bapak Ibu semuanya. 22 juta rumah tangga kita berikan 10 kilo," tuturnya.
Jokowi tiba di Gudang Bulog Purwomartani sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan deras sempat mengguyur lokasi sekitar. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan warga yang menunggu sejak pagi.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Turut mendampingi pula Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.