Jumat 19 Jan 2024 18:31 WIB

Sebagian Masyarakat Mengaku Belum Terima Bansos, Ini Penjelasan Menko Airlangga

Airlangga membagikan bantuan beras 10 kg pada masyarakat di Kecamatan Batununggal.

Rep: Agus R/ Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membagikan bantuan beras 10 kg kepada masyarakat di Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024).
Foto: dok istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membagikan bantuan beras 10 kg kepada masyarakat di Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, data penerimaan bantuan tunai dengan bantuan beras 10 kilogram berbeda. Menurut dia, ada selisih jumlah antara penerima bansos beras dengan bantuan langsung tunai dari pemerintah.

Airlangga sempat keheranan dengan pengakuan sebagian masyarakat yang mengaku tidak menerima bansos beras pada bulan sebelumnya, tapi menerima pada bulan ini. Pengakuan ini muncul saat masyarakat di Kecamatan Batununggal, Bandung, melakukan temu wicara dengan Menko Airlangga di Kantor Kecamatan Batununggal, pada Jumat (19/1/2024).

Baca Juga

Saat ditanya Airlangga, sejumlah calon penerima bantuan beras 10 kg yang datang ke kantor Kecamatan Batununggal mengaku belum pernah menerima bantuan. Padahal, data penerimaan bantuan didasarkan data yang sudah ada dari DTKS.

"Nah, itu justru yang belum kebagian, kita lihat datanya. Biasanya yang disalahkan kepala desanya," tutur Airlangga usai pembagian bantuan beras 10 kg, di Bandung, Jumat (19/1/2024). 

Airlangga menambahkan, bantuan pangan berupa beras 10 kg diberikan pada masyarakat di seluruh Indonesia. Jumlah penerimanya berdasarkan data pemerintah yakni 22 juta orang. Jumlah itu berdasarkan survei terakhir DTKS. 

"Sementara yang BLT (jumlahnya) 18,8 juta. Jadi ada bedanya, tidak semua (penerima) bantuan pangan menerima BLT," ujar Airlangga.

Di Kecamatan Batununggal, Bandung, Menko Airlangga membagikan langsung bantuan pangan pemerintah berupa beras 10 kg kepada 5.580 penerima. Airlangga menuturkan, berdasarkan hasil temu wicara dengan masyarakat Batununggal, rerata kebutuhan beras mereka dalam satu bulan sekitar 25 hingga 40 kg. 

"Jadi, ini signifikan, dan alokasi beras di Jabar ini untuk 4.445.601 penerima bantuan," tutur Airlangga.

Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, stok beras bulog di Bandung sekitar 9.950 ton. Dengan jumlah ini, diprediksi cadangan beras untuk Bandung mencukupi untuk menjalankan program bantuan pangan ini.

"Stok Bulog di Bandung ada 9.950, sehingga tentu kita lihat Bulog mempunyai cadangan cukup untuk menjalankan program ini," tegas Airlangga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement