Jumat 12 Jan 2024 22:05 WIB

Kapolri Dikritik Sebut Lanjutkan Estafet Kepemimpinan, TJI Beri Penjelasan

Reza meminta kepada pihak yang mempermasalahkan Kapolri untuk melihat konteks utuh.

Rep: Erik PP/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Foto: Dok Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi memberikan pembelaan atas pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dianggap menimbulkan polemik karena menggunakan frasa 'melanjutkan estafet kepemimpinan' pada Pilpres 2024. Menurut dia, tidak ada yang salah atas statemen Kapolri tersebut.

"Pak Kapolri secara tegas dan lugas menyebutkan sosok pemimpin yang kita cari adalah yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan di hadapan para pemuka lintas agama dan anggota Polri dalam Perayaan Natal Bersama Polri. Lantas mengapa diframing seolah-olah mendukung salah satu paslon karena menggunakan tagline keberlanjutan?" Kata Reza dalam siaran di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Reza meminta kepada pihak yang mempermasalahkan pernyataan Kapolri untuk melihat konteksnya secara utuh. Dia menekankan, TB 1 di kalimat lanjutannya bahkan menegaskan dengan ajakan siapa pun calon terpilih maka itulah para pemimpin-pemimpin yang terbaik.

"Itu artinya Pak Kapolri netral. Siapa pun boleh dipilih karena mereka merupakan pemimpin-pemimpin terbaik. Pun demikian seluruh Paslon dan tim suksesnya juga sering menggunakan frasa 'keberlanjutan'. Jadi, mengapa lagi harus diributkan?" kata Reza.

Dia menyampaikan, ketiga paslon dan timnya sebenarnya pernah menggunakan istilah keberlanjutan. Reza menyebutkan, ada Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono yang pernah mengatakan slogan keberlanjutan untuk menggaet suara dari pendukung setia Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

"Kata Pak Gatot, jadi intinya apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi yang baik itu akan dilanjutkan oleh Pak Ganjar, kemudian kalau ada yang masih kurang, itu akan diperbaiki. Berarti kan beliau ada yang melanjutkan, ada yang memperbaiki program-program yang sudah dilakukan Pak Jokowi," kata Reza mengutip pernyataan eks wakapolri tersebut.

Reza juga mengutip politikus senior PDIP Aria Bima yang pernah menyampaikan, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tetap melanjutkan apa yang sudah baik di era pemerintahan Jokowi. Aria Bima, kata Reza, memastikan narasi itu yang dibawa pasangan calon nomor urut 3 sejak awal mendaftar ke KPU dan tidak berubah hingga sekarang. 

"Kata Pak Aria Bima, intinya bahwa mereka tidak pindah strategi, ini ada keberlanjutan," kata Reza mengutip Aria Bima saat konpers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Kemudian, Reza juga menyampaikan, capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Jakarta, Senin (11/12/2023), pernah berjanji mendorong reindustrialisasi berkelanjutan. Hal itu menyusul tren deindustrialisasi yang sedang terjadi dalam beberapa tahun belakangan.

Selain itu, Reza juga mengutip pernyataan Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Maman Imanul Haq, yang menyatakan, pihaknya saat bergabung dengan Koalisi Perubahan pernah mengusulkan nama baru untuk koalisi yang mendukung Anies-Muhaimin, yaitu Pembaruan Berkelanjutan. Maman menyatakan, pasangan Amin siap melanjutkan program Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement