Selasa 09 Jan 2024 13:37 WIB

DKI Jakarta Siagakan 267 Petugas Antisipasi Bencana Banjir

Petugas dibekali keahlian evakuasi warga dalam keadaan darurat.

Petugas SAR dan Relawan mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu saat banjir (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Petugas SAR dan Relawan mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu saat banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiagakan 267 petugas yang telah dibekali keahlian untuk mengevakuasi warga dalam keadaan darurat dan terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta. "Petugas juga telah dibekali keahlian evakuasi warga dalam keadaan darurat," kata Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Dia menyebutkan, total ada 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas di seluruh wilayah rawan banjir. Tim itu bertugas menangani bencana termasuk banjir, melakukan edukasi dan mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah Jakarta serta melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.

Baca Juga

BPBD DKI Jakarta juga telah menyiapkan peralatan pendukung seperti tenda, perahu karet di setiap kelurahan, pelampung cincin (ring buoys), jaket dan pelampung untuk mengevakuasi apabila terjadi banjir. Michael menyebutkan, BPBD DKI Jakarta sudah memberikan pelatihan pertolongan di air (water rescue) dan simulasi pengangkatan korban di Danau Sunter, Jakarta Utara, pada Ahad (26/2/2023).

Kegiatan pelatihan tersebut dihadiri oleh Subkoordinator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta. Peserta kegiatan terdiri dari relawan lingkar 17, relawan sekawan, PMI, Kolinlamil, Dompet Dhuafa, Petugas Penanganan Bencana atau TRC BPBD DKI Jakarta dan relawan penggiat kebencanaan.

BPBD DKI juga telah melaksanakan pelatihan pertolongan pencarian dan penyelamatan air serta ramah tamah dengan pihak pemangku kepentingan terkait (stakeholder) para penggiat kebencanaan di Bumi Perkemahan Situ Cipondoh, Kota Tangerang, pada 17-19 Maret 2023.

Pelatihan tersebut diikuti oleh Ketua CAT Rescue, Perwakilan Petugas Penanganan Bencana atau TRC di lima wilayah kota, TAGANA Jakarta Barat, PMI Jakarta Barat, Resimen Mahasiswa, Baznas-Bazis DKI Jakarta, Relawan Kebencanaan dan lain sebagainya. Materi yang diberikan berupa adaptasi dan teknik renang, pengenalan je js perahu dan dayung, aplikasi dayung, pengenalan dasar di air, dan teknik penyelamatan air. 

BPBD DKI juga sudah melakukan pelatihan Metode 'Disaster Urban Search and Rescue' lintas perangkat daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Citeko, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Pelatihan ini diikuti oleh Tim TRC BPBD DKI Jakarta, Satpol PP DKI Jakarta, Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Pusat krisis Kegawatdaruratan Kesehatan Medis (PK3D) DKI Jakarta.

Materi yang dibawakan, yaitu asesmen untuk penilaian kaji cepat, sektorisasi pemetaan wilayah berdasarkan Timur, Utara, Selatan dan Barat. Selain itu Triage, yaitu menetapkan sektor yang lebih prioritas.

"Kita sudah cukup sering untuk melakukan pelatihan kepada petugas dan juga memberikan pelatihan kepada masyarakat. Dalam satu tahun dilakukan minimal dua kali pelatihan dan juga latihan evakuasi gabungan dengan Basarnas dan OPD terkait lainnya," kata Michael.

BPBD DKI Jakarta meminta masyarakat terus memantau tinggi permukaan air, mengunduh buku panduan kesiapsiagaan serta memperbarui informasi banjir. Selanjutnya melaporkan bila menemukan potensi genangan atau banjir melalui aplikasi JAKI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement