Senin 18 Dec 2023 12:14 WIB

Hadapi Revolusi Industri 5.0, Jokowi Dorong Penguatan Kolaborasi ASEAN-Jepang

Jokowi bertemu PM Jepang minta pembangunan MRT Jakarta selesai tepat waktu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Tokyo, Jepang.
Foto:

Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor PM Jepang, Tokyo pada Sabtu (16/12/2023). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta pembangunan MRT Jakarta bisa diselesaikan tepat waktu.

Jokowi juga mengapresiasi komitmen Jepang dalam pembangunan MRT jalur timur-barat. Dia berharap, pembangunan fase selanjutnya dapat diselesaikan sesuai rencana.

"Saya berharap pembangunan jalur utara-selatan fase 2A dan 2B dapat selesai tepat waktu," ujar Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Selain membahas kerja sama pembangunan MRT Jakarta, kedua pemimpin negara juga membahas berbagai isu lainnya. Di antaranya, yakni terkait transisi energi.

Indonesia sebagai co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC) menekankan pentingnya kerja sama dekarbonisasi pendanaan yang inklusif dan transfer teknologi rendah karbon. Selain itu, AZEC juga harus memastikan tindak lanjut 12 MoU yang ditandatangani beberapa waktu lalu saat pertemuan tingkat menteri AZEC.

"Dan mohon dukungan percepatan tiga proyek prioritas pembangkit listrik geotermal di Muara Laboh, waste to energy di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalteng," ungkap Jokowi.

Selain itu, keduanya juga membahas kerja sama di bidang mineral kritis serta maritim. Jokowi berharap Jepang dapat mendukung kemajuan hilirisasi industri mineral Indonesia dan kontribusi Indonesia sebagai bagian penting rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) dunia.

"Saya harapkan dukungan yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi pulau terluar Indonesia, termasuk pengembangan industri perikanan serta hibah kapal patroli dan ikan," kata Jokowi.

Dalam pertemuan itu, Jokowi dan PM Kishida membahas isu Palestina. Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengupayakan genjatan senjata permanen, merancang bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, dan mendorong dimulainya proses damai untuk mencapai penyelesaian dua negara secepatnya. "Dan dukungan Jepang sangat diharapkan," ujar Jokowi.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement