Senin 18 Dec 2023 00:23 WIB

Survei Roy Morgan Poll yang Hasilnya Berbeda dengan Kebanyakan Lembaga Survei di Indonesia

Survei Roy Morgan menempatkan elektabilitas Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies.

Debat Capres 2023
Foto:

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyindir hasil sejumlah lembaga survei di Indonesia yang cenderung digunakan untuk memenangkan sosok tertentu. Namun lembaga riset dari Australia, Rey Morgan Poll yang justru menunjukkan, Ganjar Pranowo unggul dibandingkan Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan.

"Kita lihat survei bisa menjadi alat pemenangan dari begitu banyak lembaga survei itu kan cenderung memenangkan pihak tertentu," ujar Hasto usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (Pijar), di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).

"Sehingga dengan Rey Morgan ini memberikan opsi bahwa memang ada survei-survei yang dilaksanakan dengan metodologi yang benar, tetapi hasilnya ternyata berbeda jauh dengan apa yang selama ini mencoba dibangun," sambungnya.

Dinilai tak valid

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Viva Yoga Mauladi menyebut hasil survei Roy Morgan Poll yang menempatkan Ganjar Pranowo di posisi teratas sudak tidak valid lagi. Hal ini mengacu waktu pelaksanaan survei yang dilakukan pada periode Juli-September 2023.

 

Menurutnya, survei dilakukan sebelum adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan ditetapkannya Prabowo-Gibran.

"Roy Morgan melakukan survei pada bulan Juli September 2023 sebelum putusan Mahkamah Konstitusi. Jadi sekarang ini setelah putusan MK dan sudah ada penetapan pasangan calon pasti akan ada perubahan dan itu menyebabkan hasil survei Roy Morgan menjadi tidak valid lagi," ujar Viva dalam keterangannya, Ahad (17/12/2023).

Viva mengatakan, survei itu dibatasi oleh waktu, situasi serta kondisi. Karenanya, ia menilai survei itu tidak bisa lagi menjadi pedoman mengingat waktunya sudah berubah, sehingga situasi masyarakat sudah berubah.

"Hasil survei itu kan Juni sampai September, tidak bisa lagi digunakan sebagai data atau basis analisis. Jadi kalau mau, mau digunakan sebagai data dan analisis ya harus survei lagi sesuai dengan perkembangan hari ini. Misalnya, survei nanti Januari hasilnya seperti apa dipublikasikan. Nah itu yang benar," ujar Viva.

 

Menurutnya, saat ini sejumlah lembaga survei juga terus melakukan pembaruan survei guna validitas data dengan potret situasi masyarakat saat ini. Hasilnya, kata politikus PAN tersebut masih menempatkan Prabowo-Gibran berada di posisi teratas mengungguli Ganjar Pranowo-Mahfud MD maupun Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

 

"Sebaiknya Roy Morgan melakukan riset lagi sebagaimana yang dilakukan lembaga lembaga survei, saat ini beberapa lembagai survei, seperti Indikator dan poltracking dan lain sebagainya masih menempatkan Pak Prabowo Gibran sebagai pasangan calon yang memiliki nilai elektabilitas nomor 1. Nomor 2 dan nomor 3 antara Ganjar atau Anies, Anies dan Ganjar," ujanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement