REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, menyarankan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, untuk memberikan gagasan baru yang berbeda dari narasi yang selama ini mereka bawa yakni meneruskan program Presiden Joko Widodo.
Menurut Asrinaldi, narasi keberlanjutan sudah tidak cocok lagi bagi Ganjar karena sekarang Presiden Jokowi mendukung pasangan capres cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
"Mestinya Ganjar mencari perbedaan. Jangan hanya menjadi pengikut program Jokowi selama ini," kata Asrinaldi, Senin (11/12/2023).
Sebelum terjadi perpecahan antara PDIP dengan Jokowi, Asrinaldi melihat PDIP menjadi partai terdepan mengeklaim keberhasilan-keberhasilan pemerintahan Jokowi selama 9 tahun terakhir.
Sekarang karena Jokowi mendukung Prabowo, PDIP dan Ganjar menurut Asrinaldi lebih sibuk mencari-cari kesalahan Jokowi. Bahkan mereka mulai membocorkan beberapa rahasia-rahasia yang dapat menjadi kelemahan Jokowi dan Prabowo.
Ganjar lanjut Asrinaldi, juga mestinya belajar banyak dari cawapresnya, Mahfud MD yang punya konsep penegakkan hukum dan pemberantasan KKN.
"Nilai plus Ganjar sekarang adalah mereka punya Mahfud. Mahfud dinilai sebagai sosok yang dapat mengukuhkan integritas bangsa serta mampu memperbaiki penegakkan hukum dan HAM, serta membasmi KKN," ujar Asrinaldi.
Untuk mendapatkan narasi baru, Asrinaldi menyarankan supaya Ganjar menawarkan hal-hal baik sesuai pencapaiannya ketika 10 tahun memimpin Jawa Tengah. Sejak menjadi calon presiden, Asrinaldi belum melihat Ganjar menonjolkan prestasinya memimpin Jateng.
"10 tahun Ganjar di Jateng, apa tidak ada program yang dapat dibawa jadi program nasioanl, kan tidak mungkin tidak ada," kata Asrinaldi menambahkan.