Senin 11 Dec 2023 13:21 WIB

Elektabilitas Disalip Anies, Ini Respons Ganjar Pranowo

Ganjar akan menggunakan masa kampanye yang masih lama untuk turun ke bawah.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi elektabilitas pasangannya yang disalip oleh Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN), di FX Sudirman, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi elektabilitas pasangannya yang disalip oleh Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN), di FX Sudirman, Jakarta, Senin (11/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menanggapi elektabilitas pasangannya yang disalip oleh Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN). Ia sendiri menanggapi santai berbagai hasil survei yang ada.

"Oh tidak apa-apa. Jadi, sebenarnya ada survei-survei yang lain, buat kami itu menjadi pemicu saja, agar kita bisa berpacu lebih bagus lagi," ujar Ganjar di FX Sudirman, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Baca Juga

Masa kampanye, kata Ganjar, masih lama dan ia bersama Mahfud MD akan terus mengoptimalkannya. Salah satunya dengan bertemu langsung dan mendengarkan aspirasi rakyat.

"Karena waktu masih ada dan konsolidasi sekarang sedang dilakukan. Jadi, bukan tidak berkecil hati tugas kita temui rakyat, langsung kita berkomunikasi dengan mereka," kata Ganjar.

Survei Litbang Kompas pada Desember 2023 menunjukkan elektabilitas tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada pada posisi teratas dengan elektabilitas 39,3 persen.

Posisi kedua adalah Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud sebesar 15,3 persen. Sedangkan, 28,7 persen belum menentukan pilihannya.

Survei Litbang Kompas berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 secara tatap muka dan dibiayai secara mandiri. Jajak pendapat ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak.

Mereka menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Survei itu memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya