REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Hari ketiga pascaerupsi Gunung Marapi, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 22 orang. Data ini dihimpun Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang hingga pukul 19.30 WIB, Selasa (5/12/2023).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, Abdul Malik mengatakan terdapat penambahan korban jiwa sebanyak 9 orang dari data sebelumnya. Penambahan ini berasal dari 12 orang pendaki kemarin dinyatakan masih hilang. “Sembilan orang dalam proses evakuasi. Satu orang masih dalam pencarian," kata Abdul Malik.
Sebelumnya, 8 pendaki yang tewas telah berhasil dievakuasi turun oleh tim gabungan. Para korban langsung dibawa ke RSUD Achmad Mochtar Kota Bukittinggi.
Proses identifikasi korban tewas erupsi akan dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar. Sampai saat ini, baru 5 jenazah yang teridentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga.
Pada kesempatan berbeda, Wakapolda Sumatra Barat, Brigjen Pol Edi Mardianto, mengatakan, tim gabungan mendapatkan kendala untuk mengevakuasi para korban yang masih berada di sekitar cadas atau beberapa meter dari lubang kawah.
"Kendala medan yang berat dan erupsi Marapi masih terus menyembuhkan badai debu menyulitkan tim SAR gabungan untuk mengevakuasi secara cepat," kata Edi.
Menurut Edi, pada hari ketiga ini, pihaknya mengintensifkan dengan menerjunkan ratusan orang dari berbagai instansi dan dukungan masyarakat lokal. Diharapkan nantinya, para tim gabungan ini bisa menuntaskan evakuasi seluruh korban.
"Kita masih upayakan untuk menuntaskan evakuasi hari ini. Nanti akan kita laporkan kembali apa saja yang menjadi kendala dalam evakuasi ini," ucap Edi.