Selasa 05 Dec 2023 20:27 WIB

Marapi Berstatus Waspada Sejak 2011 Tetapi Jalur Pendakian Tetap Dibuka, Ini Alasan BKSDA

Jalur pendakian Marapi kembali dibuka oleh BKSDA Sumbar sejak Juli 2023.

Rep: Febrian Fachri / Red: Andri Saubani
Gunung Marapi di Sumatra Barat erupsi pada Ahad (3/12/2023).
Foto: EPA-EFE/GIVO ALP
Gunung Marapi di Sumatra Barat erupsi pada Ahad (3/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Plh Kepala BKSDA Sumbar, Dian Indriati, mengatakan pihaknya telah mengetahui status Gunung Marapi berada di level II sejak kejadian erupsi 2011 lalu dan jalur pendakian ditutup. Namun, karena banyaknya animo masyarakat terkait wisata khusus pendakian, BKSDA Sumbar membuka kembali jalur pendakian pada Juli 2023.

"Memang saat itu sudah dinyatakan level II (waspada) sejak erupsi 2011. Sejak itu tidak pernah ada status naik ataupun turun dari Gunung Marapi," kata Dian Indriati, Selasa (5/12/2023). 

Baca Juga

Dian menyebut saat membuka lagi jalur pendakian Gunung Marapi, BKSDA Sumbar telah melakukan konsultasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung. Dari konsultasi itu, memang seluruh gunung berapi yang ada di Indonesia berstatus level II (waspada). Termasuk Gunung Rinjani, Kerinci dan Bromo‎. 

 

"Tapi mereka tetap membuka jalur pendakian. Darisitu kita juga membuka jalur pendakian di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi," ujar Dian.

 

Dian menjelaskan, saat membuka lagi jalur pendakian TWA Gunung Marapi Juli 2023 lalu, mereka sekaligus meluncurkan sistem pemesanan tiket secara daring. Melalui sistem booking daring itu menurut Dian, pihaknya dapat memfilter pendaki yang akan naik.

Dian menambahkan saat pembukaan jalur pendakian di TWA Gunung Marapi ini, pihaknya membuka tiga pintu, yaitu, Aia Angek, Koto Baru dan Batu Palano. Semula mereka berharap pembukaan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

 

"Sebetulnya itu sih kita membuka kembali pendakian. Membuka kembali TWA Marapi ini sebagai wisata minat khusus pendakian," ucap Dian.

 

Dia juga mengatakan, dengan adanya dampak dibukanya kembali jalur pendakian di TWA Gunung Marapi, ini menjadi tanggung jawab bersama. Karena saat sebelum dibukanya kembali jalur pendakian di TWA Gunung Marapi, pihaknya sudah melakukan koordinasi dan rapat dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk, dengan BMKG, dinas pariwisata, dan Badan Vulkanologi‎.

 

Dari rapat itu, disampaikan, bahwa level II (waspada) adalah itu level memang diberikan kepada setiap gunung berapi. Artinya di gunung berapi lainpun berstatus yang sama, seperti, Rinjani, Bromo dan Kerinci, dan mereka tetap membuka jalur pendakian. 

photo
Seusai Kebakaran Kawasan Wisata Gunung Bromo - (Infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement